Daily News|Jakarta – Para pejabat Iran memperingatkan bahwa negara itu akan segera memasuki gelombang ketiga pandemi virus corona (Covid-19).
Dilansir Al-Monitor, Jumat (4/9), Kepala Markas Besar Operasi Pemberantasan Virus Corona di Teheran, Alireza Zali, mengatakan setiap harinya, sekitar satu juta orang datang dan pergi ke ibu kota Iran itu untuk bekerja.
Dia menambahkan, setiap harinya 400 ribu mobil memasuki Teheran dari Provinsi Alborz dan hampir satu juta orang menggunakan metro dan bus di kota itu. Untuk itu, Zali memperingatkan gelombang ketiga virus corona sudah dekat.
Kondisi itu bisa memicu penularan Covid-19 semakin meluas jika tidak menerapkan pembatasan dan protokol kesehatan secara ketat.
Masalah lain dari kekhawatiran gelombang ketiga ini adalah kurangnya kapasitas tempat tidur rumah sakit.
Safari Saeed dari Universitas dan Sekolah Ilmu Kedokteran Shahid Beheshti memperingatkan tentang jumlah tempat tidur di Unit Perawatan Intensif (ICU) yang tidak memadai di musim gugur.
“Masalah terpenting adalah kami tidak memiliki tempat tidur ICU, kami harus mulai memikirkan sekarang tentang musim gugur dan musim dingin,” ujar Safari.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, Iran memiliki hampir 2.000 kasus baru virus corona yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir. Total infeksi yang tercatat di negara itu sebanyak 380 ribu kasus.
Dalam 24 jam terakhir, ada 129 kematian akibat Covid-19, sehingga total kematian yang dikonfirmasi menjadi hampir 22 ribu kasus.
Para pejabat Iran memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya dari kasus positif dan kematian jauh lebih tinggi.
Iran adalah salah satu negara paling awal yang mengalami wabah infeksi virus corona. Sebagian besar dari kasus tersebut berasal dari hubungan dekat dan perjalanan dengan China.
Pemerintah Iran mulai mencatat kasus pertama dan kematian akibat Covid-19 di negaranya pada Februari.
Kemudian pada Maret, negara itu mulai menerapkan penguncian wilayah (lockdown) nasional tapi tetap mengoperasikan sektor pelayanan penting. Namun, secara bertahap, Iran mengurangi penguncian pada April karena tekanan ekonomi akibat penguncian yang berkelanjutan.
Kasus virus corona dan kematian di Iran meningkat dalam jangka waktu tertentu pada Juli dan mulai kembali turun dalam beberapa pekan terakhir.
Hingga saat ini, Iran total kasus virus corona di Iran mencapai 382.772 kasus, 22.044 kematian, dan 330.308 orang dinyatakan sembuh. (HMP)
Discussion about this post