Daily News | Jakarta – Ketua Pusat Studi Kajian Rumah Panca Sila Prihandoyo Kuswanto mensinyalir pernyataan Jokowi dia akan cawe-cawe itu sebenarnya preteks bahwa dia ingin campur tangan mengatur calon dan proses Pilpres 2024.
Banyak yang menghujat ketika diksi politik cawe-cawe pak Jokowi dilontarkan berbagai aktivis cerdik pandai bernarasi ,diskusi macam-macam .
Yang punya broadcast online radio terus membangun narasi anti terhadap politik cawe -cawe memang tidak lumrah presiden ikut cawe -cawe dan ikut mempersiapkan calon pengganti nya .
Sejak Indonesia merdeka sampai jaman Presiden SBY tidak ikut cawe cawe mempersiapkan pengganti nya .
“Tetapi beda dengan Jokowi dia mondroguno kekuasaan nya bahkan melanggar Konstitusi DPR diam budeg tuli,” komen Prihandoyo
.
Bagaimana bisa membiarkan seluruh kepala daerah diganti dengan penunjukan langsung kata nya PLT tetapi ada yang sampai 2.5 tahun .
Terus membuat IKN dengan investor menguasai jutaan hektar tanah apa tidak melanggar UU No 5 tahun 1960 tentang tata kelola agraria .Begitu berkuasa nya sampai memberi waktu 190 tahun ini jelas melanggar UU pertanahan no5 th 1960
Yang lebih dasyat pengerukan nikel dan pengelolahan pajak nya 0% selama 30 tahun apa ngak melanggar UU perpajakan .rakyat kita yang disektor UKM dikejar -kejar pajak sementara perusahaan China dibebaskan Pajak nya dan harga nikel nya di beri harga murah 50 % dari harga di China .
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan adanya dugaan kasus ekspor ilegal bijih nikel RI ke China sejak 2021 sebanyak 5 juta ton.
Sekali lagi DPR membisu tidak perlu melakukan pansus .Begitu pencucian uang di kementrian keuangan 349 yang di ungkap Prof Machfud MD.seperti hal yang aneh justru DPR nyiut nyali nya tak mampu bicara kebenaran .
Kata Megawati Jokowi petugas partai ini lucu -lucuan masak Megawati yang punya partai besar kalah kekuasaan nya dengan Jokowi.
Hal ini terbukti semua partai politik menyusu pada Jokowi kecuali partai oposisi.
Apa mau nya Jokowi tidak ada yang melawan justru disembah sembah apa lagi kalau sudah ngomong Capres rasa nya tergantung apa kata Jokowi.
Bahkan Prabowoh pun bahasa Jawa nya Kutuk(menurut tanpa syarat ) dihadapan pak Jokowi .Bahkan di sejajarkan Gilbran anak kemarin sore tidak mampu menolak .
Kalau sekarang Jokowi ingin tiga periode atau perpanjangan masa jabatan bisa terwujud ?
Kita perlu cermati alternatif pertama pilpres tetap digelar dengan calon hanya 2 pasangan .otomstis Aneis tidsk masuk maks aksn terjsdi kegaduhan dan diciptakan keos maka presiden bisa mengeluarkan keadaan darurat pemilu diundur .Maka atas nama keadaan darurat TNI ,Polri akan memulihkan dan mengamankan keadaan .
Alternatif kedua pemilu tidak jadi dan kembali ke UUD 1945 dengan bargening pada kelompok yang ingin kembali ke UUD 1945.
Mungkin yang akan terjadi alternatif ke dua dengan mengembalikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Maka terjadi retoling semua lembaga negara. MPR diretoling menjadi MPRS. Mengangkat pejabat Presiden. MPRS kembali menjadi lembaga tertinggi negara menyusun GBHN. Memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden.
DPR diretoling disamping Partai politik maka anggota DPR juga diisi keanggotaan nya dari perseorangan dan utusan fungsional.
Dengan kembali pada sistem Negara Berdasarkan Pancasila negara yang dirahmati Allah akan kembali dengan tujuan Keadilan sosial bagi selutuh rakyat Indonesia .akan terwujud. (DJP)
Discussion about this post