Daily News|Jakarta –Ahmad Syaikhu secara resmi ditunjuk sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggantikan Mohamad Sohibul Iman dalam kepengurusan baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS periode 2020-2025.
Nama Syaikhu sendiri sudah tidak asing di perpolitikan Indonesia. Ia sempat dijagokan partainya menjadi calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta untuk mengisi kekosongan kursi wagub ibu kota usai ditinggal Sandiaga Uno.
Syaikhu saat itu mengaku siap mundur dari jabatan anggota DPR RI periode 2019-2024, apabila ditunjuk sebagai wagub.
Nama Syaikhu telah disepakati PKS untuk masuk dalam bursa pencalonan cawagub bersama Agung Yulianto pada Februari lalu. Dua nama rekomendasi PKS itu telah mendapat restu dari Gubernur DKI Anies Baswedan dan sudah diteruskan ke DPRD DKI.
Namun di tengah perjalanan pembahasan wagub sempat mandeg hingga muncul wacana pergantian dua nama tersebut. Akhirnya PKS mencoret nama Agung Yulianto dan Syaikhu sebagai bakal cawagub DKI dengan alasan terjadi deadlock antara partainya dan Gerindra.
Alhasil, PKS pun mencari nama baru untuk disodorkan, yang akhirnya mengusung nama Nurmansjah Lubis. Belakangan nama terakhir juga gagal maju. Malah kader Gerindra, Ahmad Riza Patria yang kemudian mendampingi Anies jadi orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta.
Syaikhu merupakan alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang memulai kariernya di birokrasi pemerintahan pada 1986 silam. Syaikhu tercatat menjadi auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan selama tiga tahun.
Pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini kemudian memulai karier di kancah perpolitikan dengan menjadi anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 dari PKS. Ia kemudian mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Syaikhu melanjutkan masa jabatan baru sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat pada periode 2009-2013.
Kariernya semakin menanjak saat terpilih menjadi orang nomor dua di Kota Bekasi. Ia menjadi Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018 berpasangan dengan Rahmat Effendi.
Syaikhu juga sempat menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Sudrajat sebagai calon Gubernur. Namun di pilkada ini mereka kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum.
Meski tak dijagokan dari awal, Sudrajat-Syaikhu mendapat perolehan suara cukup banyak yakni 28,7 persen, kalah dari pasangan Ridwan-Uu yang mendapat suara 32,88 persen.
Kini, Syaikhu masih tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 fraksi PKS dari dapil Jawa Barat VII. Syaikhu juga menduduki jabatan sebagai Ketua DPW PKS Jawa Barat.
Pria kelahiran tahun 1965 ini dalam masa tugasnya kerap mengkritik kinerja Anies terutama dalam pengendalian pemerintahan di situasi covid-19 ini.
Selain Syaikhu, PKS dalam sidang musyawarahnya juga mendapuk Habib Aboe Bakar Alhabsyi sebagai Sekretaris Jendral menggantikan Mustafa Kamal. Sedangkan Salim Segaf Aljufrie terpilih kembali sebagai Ketua Majelis Syura.
Sidang musyawarah juga memutuskan Mohammad Sohibul Iman, Ahmad Heryawan, dan Suharna Surapranata sebagai wakil ketua Majelis Syura.
Untung Wahono sebagai sekretaris Majelis Syura. Suswono sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP), Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP), dan Mahfudz Abdurrahman sebagai Bendahara Umum DPP. (DJP)
Discussion about this post