Daily News|Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia tengah mempertimbangkan pengampunan pada Edward Snowden, mantan pegawai Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Badan Intelijen AS (CIA) yang kini menjadi buronan karena membocorkan rahasia intelijen melalui internet.
Pernyataan Trump itu disampaikan dalam sesi tanya jawab saat konferensi pers di klub golf Bedminster, New Jersey. Trump ditanya oleh jurnalis yang hadir apakah dia akan mempertimbangkan untuk mengampuni Snowden.
Kemudian, Trump mengatakan tidak begitu menaruh perhatian tentang situasi Snowden saat ini. Namun, dia berencana untuk mengevaluasi usulan itu dan menyebut kontroversi Snowden itu sebagai keputusan terpisah.
“Banyak orang berpikir bahwa dia harus diperlakukan berbeda, dan sebagian lain berpikir dia melakukan hal yang sangat buruk,” kata Trump dikutip dari AFP, Minggu (16/8).
Pernyataan Trump tersebut berbanding terbalik dengan perkataannya saat kampanye 2016 lalu. Trump saat itu memiliki pendapat buruk tentang Snowden.
“Saya pikir dia adalah pengkhianat dan saya akan menghadapinya dengan tegas,”ucapnya pada 2016 lalu.
Saat ini, Snowden hidup dalam pengasingan di Moskow, Rusia sejak 2013 lalu. Ia sempat sembunyi di Hong Kong dalam saat melarikan diri dari biro NSA di Hawaii.
Pemerintah Rusia setuju memberikan suaka kepada Snowden pada saat itu. Mereka juga memperpanjang izin tinggal Snowden hingga 2020.
Snowden adalah salah satu buronan pemerintah Amerika Serikat. Ahli komputer itu disangka membocorkan sejumlah informasi intelijen pemerintah AS dan program untuk mengawasi seluruh orang dengan cara membobol perangkat elektronik.
Dalam wawancara pada September 2019, Snowden mengatakan dia bersedia kembali ke AS jika ada jaminan proses pengadilannya berjalan dengan adil. (HMP)
Discussion about this post