Hari Jumat (27/9), Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Iriyanto, menggelar jumpa pers khusus terkait meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo dalam bentrok saat unjuk rasa mahasiswa di Kendari. Dalam jumpa pers yang digelar di markas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Iriyanto menegaskan bahwa dalam penanganan aksi unjuk rasa mahasiswa pada hari Kamis (26/9), aparat kepolisian tidak dibekali senjata api.
Anak buahnya yang mengamankan demonstrasi menurut Iriyanto hanya bersenjatakan tongkat dan tameng. Gas air mata dan dukungan mobil water canon. Katanya, ini sejalan dengan perintah Kapolri yang memerintahkan seluruh anggota Polri yang ditugaskan mengamankan aksi unjuk rasa tidak membawa senjata. “Jangankan peluru tajam, peluru karet saja kami tidak diizinkan,” katanya.
Sementara terkait meninggalnya Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo, Iriyanto mengakui jika korban meninggal karena tertembak peluru tajam. Hanya ia menegaskan, tak satu pun anak buahnya yang mengamankan demonstrasi membawa senjata dengan peluru tajam. Yang di bawa hanya tongkat dan tameng. Jadi ia belum memastikan, peluru tajam penyebab tewasnya Randi berasal dari senjata siapa.
“Betul itu tembakan, peluru tajam,” katanya.
Selang beberapa jam kemudian, datang informasi mengejutkan dari Mabes Polri. Kapolri Jenderal Tito Karnavian secara resmi mencopot tiga Kapolda. Tiga Kapolda yang dicopot adalah Kapolda Riau, Kapolda Papua dan Kapolda Sultra. Pergantian tiga Kapolda itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2569/IX/KEP/2019 tertanggal 27 September 2019.
Dalam surat telegram itu juga disebutkan tiga Kapolda akan mengikuti serah terima jabatan atau sertijab pada hari Senin, 30 September 2019 di Ruang Rapat Utama (Rupattama) Mabes Polri.
Dalam surat telegram Kapolri yang diteken Asisten SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri S juga disebutkan, Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja akan diganti oleh Irjen Paulus Waterpau. Selanjutnya Rudolf akan dimutasi menjadi Analisa Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Sementara Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo diganti oleh Irjen Agung Setya Imam Effendi.
Irjen Widodo dimutasi menjadi Pati Baintelkam dengan penugasan di BIN. Sedangkan Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto digantikan Brigjen Merdisyam. Iriyanto selanjutkan akan menempati posisi sebagai Irwil III Itwasum Polri.
Discussion about this post