Daily News|Jakarta – Lebih dari 11 ribu peneliti dari 153 negara dengan tegas menyuarakan pentingnya perhatian terhadap iklim. Dipublikasikan dalam jurnal BioScience, mereka menyatakan “jelas dan tegas bahwa Planet Bumi menghadapi darurat iklim.”
Menurut para peneliti, krisis iklim melaju lebih cepat dari perkiraan dan “lebih parah dari yang diantisipasikan, mengancam ekosistem alam dan nasib kemanusiaan.”
Makalah yang dibuat berjudul “World Scientists’ Warning of a Climate Emergency” ini berusaha untuk menjelaskan keadaan sebenarnya dan memberikan berbagai indicator yang mudah dipahami untuk mengukur pengaruh manusia terhadap perubahan iklim. Terdapat enam area kebijakan yang harus diperhatikan untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Indikatornya antara lain ekonomi, tingakt pertumbuhan populasi, produksi daging, dan menghilangkan pepohonan dunia untuk memahami dalamnya kontribusi aktivitas manusia terhadap perubahan iklim.
“Walau 40 tahun negosiasi iklim global, dengan beberapa pengecualian, umumnya kita semua telah melakukan bisnis seperti biasa dan sebagian besar gagal untuk mengatasi keadaan sulit ini,” ungkap para peneliti dalam makalah ini.
Secara khusus, makalah ini menekankan pada pentingnya untuk langsung tanggap mengenai polusi dari aktivitas dan dampak manusia seperti mengurangi produksi metana, makan makanan berbasis tanaman, dan mengurangi konsumsi binatang secara global. Gerakan hemat energi dan keluarga berencana juga tidak kalah pentingnya untuk mengurangi polusi dan konsumsi energi secara umum. Tentunya keputusan dan gerakan besar baru akan terjadi bila ada tindakan dari pembuat kebijakan dan bisnis. (EJP)
Sumber: BioScience
Discussion about this post