Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama seluruh jajaran di Balai Kota, khususnya Dinas Sumber Daya Air sudah melakukan kerja luar biasa untuk upaya mengatasi genangan dan banjir, termasuk di Kali Mampang.
JAKARTA | Daily News Indonesia – Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni mengapresiasi pengerukan Kali Mampang segmen Jalan Pondok Jaya X, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan telah rampung 100 persen.
Senator asal DKI Jakarta ini menyatakan, Gubernur Anies Baswedan bersama seluruh jajaran di Balai Kota, khususnya Dinas Sumber Daya Air sudah melakukan kerja luar biasa untuk upaya mengatasi genangan dan banjir, termasuk di Kali Mampang.
“Sangat patut diapresiasi, pengerukan Kali Mampang yang sudah berjalan. Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI sudah bekerja dengan baik dalam upaya mengatasi banjir sesuai dengan RPJMD,” ujar Sylvi lewat keterangan tertulis diterima Daily News Indonesia News di Jakarta, Selasa, 22 Februari 2022.
Menurut Sylvi, berbagai upaya Pemerintah Pemprov DKI Jakarta seperti, memperbanyak daerah resapan air, membangun polder, pengerukan kali sungai, embung dan waduk hingga kegiatan Gerebek Lumpur memang menjadi upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah banjir.
“Saya optimistis pasti akan ada solusi dengan pelibatan seluruh pemangku kepentingan, khususnya yang saya sebut tiga pilar yakni pemerintah, baik pusat mupun daerah, kemudian swasta dan terakhir masyarakat. Nanti akan step by step terselesaikan,” katanya penuh optimis.
Kendati demikian, Sylvi menilai, Jakarta tidak bisa sendiri mengatasi persoalan banjir yang disebabkan tingginya debit air dari wilayah hulu yang sebagian wilayah di sana juga sudah banyak alih fungsi lahan dari resapan menjadi hunian dan lainnya.
“Perlu kerja sama Jabodetabekjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur) mengatasi banjir ini. Bayangkan kalau waduk di luar itu sampai 100 hektare, akan sangat besar pengurangan banjir,” beber Sylvi.
Dijelaskan, penghijauan di wilayah hulu serta revitalisasi waduk-waduk yang sudah ada perlu dilakukan secara masif. Sehingga, debit air yang masuk ke Jakarta menuju pesisir atau laut akan banyak berkurang.
“Revitalisasi sesuai arahan para pakar sangat diperlukan sehingga saat musim hujan tidak banjir dan saat musim kemarau tidak terjadi kekeringan,” ungkap Sylvi.
Sylvi mengungkapkan, Jakarta juga menghadapi persoalan banjir di wilayah pesisir dengan adanya rob yang kerap terjadi. Untuk itu, dia mengingatkan agar upaya mengatasi banjir di wilayah pesisir bisa terus dilakukan.
“Saya berharap keberlanjutan proyek tanggul NCICD di pesisir utara Jakarta bisa segera dituntaskan. Kita lihat pengerjaan tanggul ini kan ada perencanaannya. Kita bagian reminding bahwa memang ini sampai di sini, bagaimana step berikutnya?” ucapnya.
Tidak kalah penting dalam upaya mengatasi banjir, demikian lanjut Sylvi, adalah peran serta masyarakat. “Sosialisasi kepada masyarakat tidak boleh berhenti, jangan mengokupasi daerah aliran sungai dan membuang sampah sembarangan,” jelas dia.
Terakhir, Sylvi berharap, penanganan persoalan banjir jangan sampai dipolitisasi. Tapi, semua berkolaborasi melakukan yang terbaik, khususnya dalam mengembalikan fungsi sungai. “Ayo bareng-bareng kita berkolaborasi,” ajak Sylvi.
Pengerukan Kali Mampang Selesai Dikerjakan Sebelum Putusan PTUN Jakarta
Pengerukan Kali Mampang sempat ramai diperbincangkan menyusul putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang mengabulkan sebagian gugatan warga terhadap Gubernur Anies.
Dalam putusannya, PTUN Jakarta memerintahkan tergugat untuk melakukan pengerukan Kali Mampang secara tuntas sampai ke wilayah Pondok Jaya.
Perintah itu kemudian dikerjakan dengan baik. Bahkan Gubernur Anies bersama jajaran telah menyelesaikan pengerukan Kali Mampang sejak 22 Januari 2022 atau jauh sebelum amar putusan PTUN Jakarta keluar pada pertengahan Februari 2022.
Hal ini, diketahui lewat publikasi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta di akun Instagram @dinas_sda, Jumat, 18 Februari 2022. Lewat unggahannya itu, disebutkan bahwa pengerukan Kali Mampang hingga Pondok Jaya telah 100 persen dikerjakan.
“Kali Mampang segmen Jl. Pondok Jaya, Kelurahan Pela Mampang, Kec. Mampang Prapatan. Pengerukan sudah 100 persen selesai,” tulis Dinas SDA DKI Jakarta dikutip Daily News Indonesia News, Minggu, 20 Februari 2022.
Publikasi Dinas SDA kemudian diunggah ulang oleh Gubernur Anies di akun Instagram @aniesbaswedan pada, Minggu, 20 Februari 2022 sekaligus menjawab putusan PTUN Jakarta Nomor Perkara 205/G/TF/2021/PTUN.JKT pada 15 Februari 2022.
Rupanya, unggahan Gubernur Anies terkait pengerukan Kali Mampang ini membuat lawan politik tidak senang. Hal ini terlihat dari komentar Ketua Fraksi Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.
Dalam komentarnya, Gembong meminta Gubernur Anies tidak pamer terkait aksinya mengeruk tuntas Kali Mampang. “Halah. Seharusnya Pak Anies tinggal laksanakan saja putusan PTUN itu. Enggak usah pamer seolah sudah dilaksanakan,” ucap Gembong, Minggu, 20 Februari 2022
Selain Gembong, rekan fraksinya yang juga anggota Komisi D DPRD DKI Yuke Yurike menilai tidak ada yang istimewa dari pengerukan yang Gubernur Anies lakukan. Pasalnya, pengerukan kali memang harus dilakukan secara rutin.
Mengenai hal ini, Gubernur Anies sedari awal telah menegaskan, pihaknya bersungguh-sungguh dalam mengantisipasi banjir selama musim penghujan lewat kegiatan Gerebek Lumpur.
Sejak 28 November 2021 hingga 22 Januari 2022 kemarin, Gerebek Lumpur di Kali Mampang itu telah 100 persen selesai dengan target 733,5 m3 sampah yang terangkut.
Pengerukan dilakukan menggunakan tiga alat berat, antara lain 2 amphibious mini dan 1 ekskavator mini. Gerebek Lumpur, demikian kata Gubernur Anies, juga dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Dinas Sumber Daya Air melaksanakan kegiatan gerebek lumpur guna memperluas daya tampung waduk/sungai/kali untuk menghadapi musim penghujan,” jelas Gubernur Anies.
Gubernur Anies lalu mengajak seluruh warga Ibu Kota untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Gerebek Lumpur. Caranya, cukup lapor lewat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
“Bila teman-teman melihat ada sungai atau kali di lingkunganmu yang mulai dangkal atau penuh sampah silakan laporkan lewat JAKI untuk segera ditangani. Terima kasih telah ikut #JagaJakarta,” demikian Gubernur Anies. (kba)
Discussion about this post