Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu setuju
Itulah penggalan lirik lagu Wakil Rakyat yang dinyanyikan Iwan Fals. Lagu yang sangat mengena. Menggambarkan sekaligus menyentil para wakil rakyat. Wakil tempat rakyat menitipkan masa depan. “Masa depan kami dan negeri ini. Dari Sabang sampai Merauke,” kata Iwan Fals dalam lagunya itu.
Selasa, 1 Oktober 2019, di Senayan, di Gedung DPR, kantor orang-orang hebat yang dipilih bukan dilotre, kata Iwan Fals, sebanyak 575 wakil rakyat resmi dilantik. Mereka adalah wakil rakyat periode 2019-2024. Wakil rakyat produk dari pemilu legislatif 2019.
Wajah-wajah sumringah pun nampak dari ratusan wakil rakyat yang baru. Senyum dilempar. Gelak tawa dilepas. Ya, Selasa, awal Oktober ini, adalah hari bahagia bagi 575 legislator yang telah dipercaya memanggul mandat menjadi penyambung lidah rakyat. Semoga, mereka yang barusan dilantik, tidak jadi wakil rakyat yang takut kala karang menghadang. Tapi penyambung lidah rakyat yang berani bicara lantang, tidak hanya diam.
Hari itu pula, di gedung yang kata Iwan Fals dalam lagunya, tempat orang hebat yang biasa bersafari, ikut dilantik mereka yang akan jadi pemimpin parlemen untuk lima tahun mendatang. Mereka yang dilantik jadi pimpinan Senayan adalah Puan Maharani, Aziz Syamsuddin, Sufmi Dasco Achmad, Rachmat Gobel dan Muhaimin Iskandar.
Puan Maharani, putri kandung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua DPR. Dengan terpilih sebagai Ketua DPR, Puan berhasil menoreh sejarah, perempuan pertama di Indonesia yang jadi ketua parlemen. Torehan sejarah Puan, menyamai sang ibu, Megawati, perempuan pertama di Indonesia yang menjadi Presiden RI. Megawati adalah Presiden RI kelima.
Sementara Aziz Syamsuddin, politisi Golkar, Sufmi Dasco Achmad, politisi Gerindra, Rachmat Gobel, politisi Partai Nasdem dan Muhaimin Iskandar, politisi yang juga Ketua Umum PKB, akan mendampingi Puan sebagai Wakil Ketua DPR. Wajah Puan, tampak cantik dan sumringah hari itu. Apalagi, saat pelantikan sang ibu, nakhoda PDIP, hadir menyaksikan momen bersejarah pelantikannya sebagai orang nomor satu di Senayan.
Tak putus Puan mengulas dan melempar senyum. Memakai baju warna merah, Puan begitu anggun. Dalam pidatonya usai pelantikan, Puan mewanti-wanti anggota dewan, tetap kritis menjalankan fungsi pengawasan. Kritik yang konstruktif, katanya. Kritik yang bisa membuat parlemen bisa menjalankan fungsi check and balances.
” Kekritisan kita, khususnya dalam mengimplementasikan prinsip demokrasi dan menjalankan mekanisme checks and balances haruslah selalu konstruktif, dan membangun peradaban demokrasi di Indonesia,” ujarnya.
Puan juga berpesan, agar seluruh wakil rakyat bisa menjaga kepercayaan rakyat. Karena rakyat adalah pemberi amanah. Kepercayaan rakyat, harus dijaga betul. Karenanya, wakil rakyat, harus bekerja keras. Berdedikasi menjalankan tugasnya sebagai penyambung lidah rakyat.
” Marilah kita jaga bersama kepercayaan yang telah diberikan rakyat tersebut melalui kerja keras, kerja cerdas, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan fungsi dan peran DPR yang dapat memenuhi aspirasi dan harapan rakyat,” katanya.
Sementara di luar gedung DPR, sejak siang, para mahasiswa kembali berdemo. Dalam sepekan terakhir ini, gedung DPR, rutin digeruduk ribuan mahasiswa yang kecewa dengan sejumlah keputusan parlemen yang tak sesuai aspirasi rakyat. Seperti diketahui, gelombang demonstrasi marak terjadi sepekan terakhir ini. Mereka yang berdemonstrasi, memprotes sejumlah RUU yang dianggap kontroversial. RUU yang dinilai anti demokrasi. Terutama UU KPK, yang dianggap bakal melumpuhkan upaya pemberantasan korupsi.
Tentu, para mahasiswa yang kembali datang berunjuk rasa di hari pelantikan anggota DPR yang baru menaruh harapan besar, wakil rakyat yang sekarang tidak mengkorupsi amanat reformasi. Tapi benar-benar jadi penyambung lidah rakyat yang gunakan hati dan lidahnya untuk berjuang demi rakyat. Bukan wakil rakyat juara diam, apalagi juara hahaha, seperti lirik lagu Wakil Rakyat.
Selamat datang wakil rakyat yang baru. Dihati dan lidahmu kami berharap. Suara kami tolong dengar lalu sampaikan. Dikantong safarimu kami titipkan. Masa depan kami dan negeri ini. Dari Sabang sampai Merauke. (Supriyatna/Daily News Indonesia)
Discussion about this post