Sebentar lagi, kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla akan segera demisioner seiring dengan bakal dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan presiden tahun 2019. Joko Widodo (Jokowi) bakal kembali dilantik jadi Presiden RI untuk kedua kalinya. Kali ini, ia akan dilantik bukan lagi dengan Jusuf Kalla, Wakil Presiden saat ini. Namun Jokowi akan didampingi Ma’ruf Amin, kiai senior di Nahdlatul Ulama yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Jokowi dan Ma’ruf Amin terpilih jadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 setelah menang dalam pemilihan presiden 2019 mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Setelah pelantikan yang ditunggu publik tentunya adalah susunan kabinet yang akan membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan tugasnya. Biasanya, kabinet akan diumumkan beberapa hari atau bahkan selang satu hari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
Belum juga diumumkan, kini sudah beredar susunan kabinet Jokowi -Ma’ruf yang disebarkan via media sosial dan grup-grup WhatsApp. Daily News kebetulan menerima daftar susunan kabinet Jokowi-Ma’ruf yang beredar itu. Daily News mendapatkan daftar kabinet itu dari seorang wartawan media cetak yang kerap meliput di Istana Negara. Pada Kamis malam (3/10), ia mengirimkan daftar kabinet via WhatsApp. Katanya, hanya sekedar untuk referensi. Itung-itung tebak-tebak buah manggis. Siapa tahu, daftar itu benar adanya. Begitu kata si wartawan itu saat mengirimkan daftar nama menteri Jokowi-Ma’ruf via WhatsApp.
Dalam daftar itu, beberapa muka lama di kabinet sekarang masih ada dipertahankan. Nama menteri seperti Luhut Panjaitan, Sri Mulyani, Retno Marsudi, Hanif Dhakiri, Bambang Brodjonegoro, Pramono Anung, Sofyan Djalil, Budi Karya Sumadi, Basuki Hadimulyono, Pratikno, Susi Pudjiastuti, Siti Nurbaya, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Airlangga Hartarto masih masuk di kabinet versi daftar menteri yang diterima Daily News.
Ada yang tetap diposisinya sekarang. Ada juga yang bergeser menjabat posisi baru. Sisanya adalah pendatang baru. Hal lain yang menarik dari daftar menteri yang Daily News terima, banyak kementerian punya wakil menteri. Posisi wakil menteri semuanya di isi oleh muka baru.
Karena penasaran, satu persatu nama menteri versi daftar menteri yang sekarang beredar di media sosial itu dipelototi. Nama Kiai Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU masuk dalam daftar. Kiai kawan Gus Dur ini dalam daftar menteri bakal menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menggantikan Puan Maharani yang terpilih jadi Ketua DPR. Nama Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir juga masuk dalam daftar. Haedar dalam daftar menteri itu menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Namun yang mengejutkan adalah masuknya nama Sandiaga Uno. Bekas kawan duet Prabowo Subianto ini dalam daftar menteri yang diterima Daily News diplot menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM. Dalam daftar menteri itu juga disebutkan Kementerian Investasi akan punya wakil menteri yang akan dijabat oleh Franky Sibarani.
Jika daftar menteri itu benar adanya, tentu sangat mengejutkan bila Sandiaga Uno masuk kabinet. Sandiaga sendiri adalah rival Jokowi-Ma’ruf saat pemilihan presiden kemarin. Sebelumnya, Sandiaga Uno menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. Tapi kemudian mengundurkan diri karena dipilih Prabowo Subianto menjadi calon Wakil Presiden.
Sandiaga Uno juga mengundurkan diri dari posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, partai yang didirikan Prabowo. Setelah Pilpres kelar, sempat beredar kabar, Sandiaga bakal merapat masuk ke PAN. Bahkan, beberapa elit PAN menilai Sandiaga layak jadi Ketua Umum PAN menggantikan Zulkifli Hasan.
Tapi kemudian kabar itu meredup. Muncul info baru, jika Sandiaga kembali masuk Gerindra. Kini, isu terbaru, Sandiaga Uno bakal masuk kabinet Jokowi. Soal kemungkinan Gerindra masuk pemerintahan sempat diungkap oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Kata Sufmi yang baru saja terpilih jadi Wakil Ketua DPR, jika konsep-konsep yang diusulkan Prabowo pada Jokowi diterima, kemungkinan Gerindra akan memperkuat pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Tapi kalau ditolak, Gerindra memutuskan untuk jadi oposisi.
“Kalau diterima, ya, kita masuk, kalau belum bisa diterima ya kemungkinan kita memperkuat pemerintahan dari luar,” kata Sufmi.
Isunya Gerindra meminta tiga posisi menteri. Bahkan, kabarnya tiga kader Gerindra telah disodorkan ke Jokowi untuk dipertimbangkan sebagai calon menteri. Tiga kader itu adalah Fadli Zon, Edhy Prabowo dan Sandiaga Uno. Fadli Zon, tak lain adalah Wakil Ketua Umum Gerindra. Edhy Prabowo juga Wakil Ketua Umum Gerindra. Sementara Sandiaga, sempat mengisi posisi yang sama sebelum akhirnya mengundurkan diri karena jadi Cawapres.
Belum ada konfirmasi dari Sandiaga soal namanya masuk dalam daftar menteri Jokowi seperti yang sekarang beredar. Sebetulnya pada bulan Juli 2019, isu Sandiaga bakal jadi menteri Jokowi juga sempat berhembus. Ketika itu via akun Instagramnya, Sandiaga mengisyaratkan akan menolak posisi menteri yang ditawarkan padanya.
“Sebagaimana lazimnya suatu pemilu, yang terpilih akan memimpin pemerintahan. Yang tidak terpilih akan berperan sebagai mitra penyeimbang untuk menjaga jalannya pemerintah ke depan,” tulis Sandiaga di akun resmi Instagramnya. (Supriyatna/Daily News Indonesia)
Discussion about this post