Daily News – Prabowo Subianto akan jadi Menteri Pertahanan. Begitulah isu yang sekarang santer terdengar. Prabowo sendiri sudah bertemu Jokowi, Presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober 2019. Banyak yang menduga, pertemuan itu untuk memuluskan langkah Partai Gerindra, partai yang diketuai Prabowo bergabung dengan koalisi Jokowi. Jokowi sendiri adalah rival Prabowo di pemilihan presiden tahun 2019.
Prabowo tak lain adalah mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sosok Prabowo memang identik dengan Kopassus. Di kesatuan elit TNI AD itu, Prabowo mulai merintis karir kemiliterannya sejak lulus dari akademi militer tahun 1974. Selepas lulus dari Akmil, Prabowo langsung menjadi Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha. Kopassandha sendiri adalah nama lama Kopassus. Setelah itu, karir Prabowo naik menjadi Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha.
Tahun 1983, Prabowo dipercaya menjadi Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus. Jabatan itu dipegangnya sampai tahun 1985. Tahun 1985, Prabowo sempat berkarir di Kostrad dengan Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad. Lalu naik pangkat menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad pada 1987.
Pada 1991, Prabowo kembali dapat promosi saat diangkat menjadi Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad. Tahun 1993, ia kembali ke Kopassus saat menjabat Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus. Bintang Prabowo makin bersinar di Kopassus saat diangkat menjadi Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus pada 1994. Setahun berikutnya, kembali Prabowo dipromosikan menjadi Komandan Komando Pasukan Khusus.
Dan pada 1996, ia resmi menyandang jabatan sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus. Bak meteor karir Prabowo kian melesat saat naik level menjadi Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (Pangkostrad). Tapi, karena kasus penculikan aktivis, bintangnya langsung jatuh dan meredup. Prabowo dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad, lantas diparkir menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI, sebelum akhirnya diberhentikan dari dinas militer.
Lalu seperti apa torehan prestasi Prabowo selama jadi prajurit Kopassus? Seperti diketahui, Prabowo kenyang dengan operasi militer. Sejak lulus dari Akmil lalu jadi komandan peleton, Prabowo sudah diterjunkan ke medan operasi militer di Timor Timur yang ketika itu belum lepas dari Indonesia.
Di medan operasi militer di Timor Timur itulah, Prabowo sempat menoreh prestasi saat ia dan pasukannya berhasil menangkap Presiden Fretilin, Nicolau Lobato. Pasukan Prabowo berhasil menangkap Nicolau pada tanggal 31 Desember 1978.
Pada tahun 1996, saat menjadi pimpinan Kopassus, Prabowo juga berhasil menorehkan prestasi ketika sukses memimpin operasi penyelamatan peneliti Ekspedisi Lorentz 95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka. Waktu itu, banyak yang memuji operasi penyelamatan tersebut.
Torehan prestasi lainnya, adalah saat tim Kopassus sukses mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia, Gunung Everest, di kawasan Himalaya pada 26 April 1997.
(Supriyatna/Daily News Indonesia)
Discussion about this post