DNI – Pihak Taman Nasional GunungTambora melakukan berbagai cara demi menjaga lingkungan alamnya terjaga. Salah satunya menggandeng masyarakat.
Balai Taman Nasional Gunung Tambora kini tengah menggenjot kapasitas komunitas pendamping dan kelompok kemitraan konservasi yang ada di lingkar gunung tambora. Komunitas-komunitas tersebut adalah Kepala Desa dan masyarakat binaan, Komunitas pecinta alam, forum guide dan porter yang semuanya berada di lingkar tambora.
Peningkatan kapasitas komunitas ini dilakukan melalui kegiatan Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh TN Tambora sendiri beberapa waktu lalu di Lombok Garden Hotel Mataram.
Bimbingan teknis ini dihadiri langsung oleh Direktorat Kawasan Konservasi Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekaligus menjadi narasumber. Selain itu juga dihadiri Balai KSDA NTB dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
“Lewat Bimtek ini, kita memberikan pemahaman kepada peserta (komunitas) terkait mekanisme permohonan kemitraan konservasi di Taman Nasional Tambora,” ungkap Kepala Balai TNGT, Murlan Dameria Pane., Kamis (05/09/2019).
Melalui Bimtek tersebut sekaligus sebagai ajang mensosialisasikan Peraturan Dirjen KSDAE nomor P.6/KSDAE/SET/KUM.1/6/2018 terkait kemitraan konservasi, termasuk pembahasan draft perjanjian kerjasama pada zona tradisional kawasan taman nasional tambora dengan desa-desa di lingkar tambora dalam bentuk pemberian akses pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) di zona tradisional TN Tambora.
“Kemitraan Konservasi di Taman Nasional Tambora merupakan implementasi dari 10 cara baru pengelolaan kawasan konservasi dimana masyarakat sebagai subyek dalam pengelolaan kawasan konservasi,” jelasnya.
Source: https://bit.ly/2kwvh1I
Discussion about this post