Daily News|Jakarta – Meskipun angka penularan Covid 19 ditanah air belum menurun, namun Bali membuka kembali untuk wisatawan.
“Dengan menggunakan protokol kesehatan dan adaptasi pola hidup baru (new normal) di Bali akan mampu menggerakkan kembali aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Bali yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19”, kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Tahap pertama yang sudah berlangsung dua minggu yang lalu, masyarakat Bali sudah diizinkan melakukan aktivitas kesehatan, pemerintahan, keuangan, perdagangan, logistik, transportasi, pertanian, jasa dan konstruksi, serta adat, dan agama.
“Dan sudah saatnya tahap II dilakukan segera, aktivitas sektor pariwisata akan dibuka lebih luas. Bali siap menyambut kembali wisatawan domestik,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (31/7/2020).
Dianggap sudah berhasil melewati tahap I, maka dilakukan tahap II dengan membuka kases dan kegiatan yag lebih luas, pada sektor parawisata dan jasa lainnya.
“Hingga nanti pada 11 September 2020, Bali siap menyambut kembali wisatawan asing. Agar tahapan ini berjalan sesuai rencana, masyarakat dan seluruh stakeholder industri pariwisata Bali harus bergotong royong mengedepankan protokol kesehatan tanpa kompromi,” sambungnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencatat pandemi COVID-19 telah membuat wisatawan asing ke Bali turun drastis. Dari 1,3 juta pada Maret 2019 menjadi 470 ribu di Maret 2020, dari 1,2 juta di April 2019 menjadi 158 ribu di April 2020, dan dari 1,2 juta di Mei 2019 menjadi 163 ribu di Mei 2020.
“Karena biasanya ketika masa krisis atau pandemi mulai berangsur hilang, sektor pariwisata, entertaiment, dan hiburan yang akan meledak terlebih dahulu. Karena orang butuh keseimbangan dan hiburan,” ujar Bamsoet.
“Melalui adaptasi pola hidup baru dengan mengedepankan protokol kesehatan, kita berharap turis sudah mulai berdatangan. Sehingga pertumbuhan ekonomi Bali yang terkontraksi minus 1,14 persen di triwulan I 2020, perlahan bisa menggeliat dan bangkit,” ujarnya.
Sebagai daerah wisata yang masyarakatnya sangat bergantung kepada pariwisata, tentunya kondisi opandemi ini memukul ekonomi masyarakat. Namun deBali tak boleh dibiarkan berjuang sendiri,” tandas Bamsoet…(AA)
Discussion about this post