Daily News|Jakarta – Para peneliti di seluruh dunia tengah mencoba mencari metode penyimpanan energi selama bertahun-tahun. Salah satu jenis penyimpanan yang dicari adalah superkapasitor, yang sesuai namanya memiliki daya tampung energi yang jauh lebih besar dibanding baterai litium-ion yang digunakan sekarang. Hanya saja, daya tampung energi superkapasitor yang ada kurang dari harapan.
Sekumpulan peneliti dari Jepang telah membuat jenis superkapasitor baru yang menggunakan berlian nano konduktif sebagai material elektrodanya. Hasilnya adalah media penyimpanan energi dengan performa tinggi, mampu diisi dan dikeluarkan energi dengan cepat dan tahan lama. Superkapasitor seperti ini sangat ideal untuk skenario seperti mobil listrik dengan kemampuan “mengecas kembali” saat mengerem, perangkat elektronik, dan lainnya.
Masalah lain dari superkapasitor sekarang adalah daya tampung energi yang rendah. Maka tim Jepang ini menggunakan berlian nano tadi dengan tambahan boron. Bahan ini digunakan karena potensinya untuk memungkinkan alat penyimpan energi tinggi untuk tetap stabil.
Untuk itu, tim ini menggunakan metode deposisi kimia uap yang dibantu mikrowave plasma untuk memanufaktur elektroda ini dan mengamati performanya dengan menguji bahan ini. Setidaknya pada sistem dasar dua elektroda dengan elektrolit asam sulfur aqueous, elektroda tadi memproduksi voltase jauh lebih tinggi dbanding sel baterai pada umumnya sehingga kepadatan energinya jauh lebih tinggi.
Hingga kini belum jelas kapan superkapasitor jenis ini akan masuk ke produksi massal. (EJP)
Sumber: EurekAlert
Discussion about this post