Daily News|Jakarta – Senator Josh Hawley ingin melarang perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) menyimpan data atau kunci enkripsi di Cina. Ia juga ingin melarang perusahaan Cina untuk mengumpulkan informasi lebih banyak dari data pengguna AS melebihi apa yang dibutuhkan untuk memberikan layanan mereka.
Untuk itu, ia mengajukan rancangan undang-undang bernama National Security and Personal Data Protection Act.
Bila disetujui, hal ini akan berdampak pada perusahaan seperti Apple hingga TikTok. Sejak tahun lalu, Apple mulai menyimpan data pengguna Cina di server negara itu. Apple menyebutkan bahwa mereka masih memegang kunci enkripsi namun tetap sang senator menganggapnya sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Demikian juga dengan TikTok, yang diduga bekerja sama dengan Partai Komunis Cina untuk pekerjaan intelijen. Perusahaan ByteDance yang memiliki aplikasi TikTok membantah hal ini. (EJP)
Sumber: Axios
Discussion about this post