Daily News|Jakarta – Beberapa decade lalu, dua astronot NASA yaitu Gene Cernan dan Jack Schmitt ikut dalam misi Apollo 17 ke Bulan. Salah satu pekerjaan mereka adalah mengambil sampel Bulan dengan mengisi sebuah tabung sepanjang 4 cm. Sampel-sampel ini disimpan selama 40 tahun.
Mengapa tidak langsung dibuka dan dipelajari? Para peneliti memahami bahwa tidak banyak sampel yang bisa diambil kembali ke Bumi dan dipelajari terperinci. Hal ini berkaitan erat dengan biaya misi yang sangat tinggi sehingga harus efektif dan efisien dalam meneliti sampel-sampel tadi. Selain meneliti batuan, gas yang ada di dalamnya juga penting untuk dipelajari sehingga harus ekstra hati-hati saat membuka sampel karena bisa langsung hilang ke udara. Karena teknologi saat itu belum memadai, akhirnya para peneliti NASA memutuskan untuk mempelajari sebisanya tanpa membuka sampel dan kemudian menyimpannya.
Kini sebagai salah satu dari program Apollo Next-Generation Sample Analysis (ANGSA), sampel-sampel ini akan dibuka dan dipelajari menggunakan berbagai peralatan terkini yang tidak ada ketika sampel Bulan baru diambil. Sampel-sampel yang belum dibuka merupakan bagian dari misi Apollo 15, 16, dan 17. Dua sampel yang tengah dipelajari adalah 73001 dan 73002 yang diambil saat misi Apollo 17.
Kedua sampel tadi dipelajari dengan menggunakan pencitraan 3D, spektrometri massa, dan mikrotomi beresolusi tinggi. Kedua sampel ini menunjukkan lapisan dari tanah Bulan.
Sampel 73002 belum dibuka namun tampaknya tidak disimpan dalam keadaan vakum. Sedangkan sampel 73001 direncanakan untuk dibuka awal tahun 2020 mendatang, setelah para peneliti menyiapkan rincian rencana untuk membuka sekaligus menangkap gas yang ada di dalamnya. (EJP)
Sumber: NASA
Discussion about this post