Daily News|Jakarta – Para peneliti Rusia terpaksa beralih ke pendanaan massal (crowdfunding) karena membengkaknya biaya data roaming. Lho, apa hubungannya dengan judul artikel ini?
Ternyata mereka tengah melakukan penelitian terhadap salah satu jenis burung elang yang terancam punah yaitu burung elang Steppe. Tim peneliti ini mengumpulkan belasan ekor burung elang, membekali semuanya dengan transmitter SMS, dan melepasnya.
Di sinilah ternyata permasalahan muncul. Walau banyak yang mencapai Rusia Selatan dan Kazakhstan, tidak sedikit pula yang terbang lebih jauh lagi. Bahkan akumulasi pesan yang dikirim sangat banyak ketika meninggalkan Kazakhstan dan mencapai Iran hingga biaya per SMS mencapai 49 ruble atau sekitar Rp10,797 sehingga memakan alokasi biaya yang sudah disiapkan untuk penelitian ini.
Tim peneliti terpaksa berhutang dan mengambil kredit untuk menutupi biaya penelitian. Sepanjang musim panas, sejumlah burung elang Steppe mencapai Iran dan Pakistan dengan biaya roaming sangat mahal dan terus mengirim ratusan pesan mengenai lokasi mereka.
Tim peneliti dan relawan ini adalah bagian dari Novosibirsj Wild Animal Rehabilitation Center yang tengah mempelajari jalur migrasi burung yang terancam punah untuk melihat ancaman terhadap mereka sepanjang perjalanan. Ada kemungkinan pertanian dan aliran listrik juga menjadi ancaman utama mereka.
Beruntungnya para peneliti tidak akan kehilangan kesempatan untuk melanjutkan penelitian ini. Pertama, perusahaan telekomunikasi MegaFon menawarkan untuk menutupi biaya roaming tadi dan memberikan biaya yang lebih menarik untuk terus melanjutkan pelacakan burung-burung elang tadi. Kedua, mereka juga berhasil mengumpulkan 100 ribu rubel atau sekitar Rp 22 juta dari para pecinta burung sehingga bisa menutupi biaya penelitian ini hingga akhir tahun. (EJP)
Sumber: BBC
Discussion about this post