Daily News|Jakarta – Mercedes-Benz G-Class mungkin bukanlah kendaraan pertama yang dipikirkan ketika mendengar mobil “hijau” namun perusahaan otomotif Jerman itu membenarkan akan dibuat G-Class versi tanpa emisi. Pertama kali diluncurkan tahun 1979, mobil ini memang menjadi salah satu mobil dengan sejarah produksi paling panjang dalam catatan Mercedes.
Hanya saja, dengan semakin sadarnya banyak pihak mengenai dampak perubahan iklim dan semakin populernya kendaraan listrik, mobil seperti G-Class mulai dipertanyakan masa depannya. Mengingat G-Class diperuntukkan untuk fokus melewati medan yang tidak rata dibanding tingkat efisiensi bahan bakarnya, sulit untuk mendapatkan jalan tengahnya.
Terlihat pada G-Class W463 generasi kedua yang masih mempertahankan ciri khas G-Class untuk tahun 2019. Mobil dengan mesin turbo V8 ini berkekuatan 577 tenaga kuda dan mampu melesat dari 0-100km/h dalam waktu 4,5 detik. Namun dengan banyaknya seri mobil lama yang dikonversikan atau masih dalam proses diubah menjadi mobil listrik, mungkin Mercedes juga merasakan tekanan untuk melakukan hal yang sama pada G-Class mereka ini.
Ketika dihadapkan pada kemungkinan harus menghilangkan seri mobil ini di masa depan, CEO Daimler AG Ola Källenius mengatakan bahwa Mercedes lebih memilih untuk mempertahankannya. Ia bahkan berani mengatakan bahwa G-Class adalah mobil terakhir yang dibuat Mercedes bila harus mempertahankan hanya satu model dari semua mobil Mercedes lainnya. Maka tidak mengherankan bila dikonfirmasikan bahwa akan dibuat G-Class versi mobil listrik.
Belum diketahui seperti apa mobil ini nantinya namun sebagai gambaran (mungkin lebih tepatnya perbandingan), Mercedes sudah membuat satu mobil listrik yaitu EQC tahun 2020. Mobil ini menggunakan dua mesin 150kW (masing-masing satu untuk depan dan belakang) untuk sistem all-wheel drive. Dengan kekuatan 402 tenaga kuda dan torque 765Nm, mobil ini terbilang cukup bagus untuk kelas SUV namun kurang untuk menyamakan dengan kekuatan G-Class.
Yang pasti, tidak mudah untuk mengubah mobil ikonik dengan kekuatan melintas gurun dan medan off-road pada umumnya. Kekuatannya harus menyamai, bentuknya tidak boleh banyak berubah karena sudah banyak penggemar setianya, namun tanpa emisi. Namun bukan hanya Mercedes yang harus memutar otak untuk hal ini, karena GM juga tampaknya juga memikirkan hal yang sama untuk Hummer. Yang pasti, kita tunggu saja seperti apa mobil berkekuatan tinggi namun boros yang dikonversikan menjadi mobil tanpa emisi namun tetap kuat nantinya. (EJP)
Sumber: Sascha Pallenberg (Twitter)
Discussion about this post