Daily News Indonesia – Lembaga pemerintahan harus menyiapkan layanan cepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Demikian yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan menginisiasi adanya Aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
“Total masyarakat yang telah mengunduh JAKI per 28 Desember 2021, 2,683,325,” kata anggota TGUPP DKI, Herry Dharmawan kepada KBA News, Sabtu 1 Januari 2022.
Herry menjelaskan, di aplikasi JAKI masyarakat bisa melaporkan berbagai keluhan, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, mendaftaran bantuan sosial, keamanan masyarakat seperti laporan Pematasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), hingga lingkungan seperti uji emisi.
Hingga saat ini setidaknya ada 13 fitur JAKI yang menjadi unggulan dan banyak digunakan bagi warga DKI Jakarta. Ke-13 fitur unggulan tersebut adalah:
- JakWarta
JAKI menyediakan berita resmi langsung dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Para OPD/BUMD memiliki akun resmi pada akun JAKI, sehingga dapat dipastikan, informasi yang warga dapatkan merupakan terbitan langsung dari perangkat Pemprov DKI Jakarta.
- JakLapor
Sistem pelaporan dalam JAKI berbasis geo-tagging dan terintegrasi dengan Cepat Respon Masyarakat (CRM), sehingga pengguna bisa melaporkan berbagai permasalahan terkait pelanggaran PPKM di Jakarta agar bisa ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
- JakRespons
Laporan atau aduan permasalahan yang dilaporkan oleh warga melalui JAKI dapat dipantau proses tindak lanjutnya melalui fitur JakRespons. Pelapor yang terdaftar dalam JAKI juga dapat memberikan penilaian berupa tingkat kepuasan terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan oleh OPD terkait.
- JakISPU
Fitur ini menyajikan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan terintegrasi dengan sensor udara terobosan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta secara langsung. Terletak di seluruh kota madya, warga pun bisa langsung memantau kualitas udara sesuai lokasinya.
- JakSurvei
JakSurvei memberikan wadah evaluasi untuk warga yang ingin menilai kinerja layanan masyarakat yang diberikan pemerintah Jakarta. JakSurvei juga memungkinkan warga untuk berpartisipasi dalam survei mengenai kebijakan, fasilitas, atau jajak pendapat resmi.
- JakSiaga
Pengguna JAKI akan memiliki nomor-nomor penting saat situasi genting seperti Jakarta Siaga 112, tim SAR, pemadam kebakaran, dan lainnya secara otomatis.
- JakApps
Fitur ini menjadi gerbang masuk warga untuk mengakses seluruh layanan daring Pemprov DKI Jakarta.
- JakPantau
JakPantau dapat membantu warga Jakarta bisa mempersiapkan diri akan cuaca yang berubah-ubah. Penggunanya juga dapat mengakses informasi terkini mengenai aliran sungai serta kondisi pintu air di Jakarta.
- JakPangan
Melalui JAKI, penggunanya dapat melakukan perhitungan kebutuhan pangan yang akan mereka beli dan informasi ini terus diperbaharui.
- JakAman
Pengguna JAKI dapat melapor apabila sedang dalam situasi bahaya dapat dilaporkan melalui beragam kategori yang tersedia seperti kecelakaan, kedaruratan medis, dan kriminal.
- JakSekolah
JakSekolah menyediakan materi pembelajaran untuk siswa dari jenjang pendidikan TK hingga SMA. Tidak hanya itu, juga tersedia kelas untuk kalangan umum, orang tua, karyawan, dan mahasiswa.
- Jako
Fitur ini dapat digunakan untuk mengakses lima aplikasi yang telah berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta: Bukalapak, Gojek, Grab, Shopee, dan Tokopedia.
- JakServ
Salah satu fitur dalam aplikasi JAKI ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan warga DKI Jakarta. Salah satu fiturnya yaitu Jaketbus yang berguna untuk mengecek jadwal keberangkatan dan kedatangan bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang.
JAKI juga memiliki fitur yang berhubungan dengan pandemi Covid-19, JakCLM yang berguna untuk pemeriksaan mandiri gejala Covid-19. Juga ada fitur JakCorona yaitu informasi seputar Covid-19, penilaian diri, dan kolaborasi sosial berskala besar.
Melalui aplikasi ini, warga Jakarta juga bisa memantau lebih dari 4.000 titik lokasi Wi-Fi gratis yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“JAKI merupakan super-apps yang mengintegrasikan lebih dari 60 fitur layanan publik di Jakarta sehingga mampu menjadi ekosistem kolaboratif antara pemerintah dan warga Jakarta,” ujar Herry.
Selain itu, Herry juga menyampaikan, masyarakat saat ini tak perlu khawatir dan takut identitasnya terbuka atau diketahui ketika melapor ke JAKI. Menurutnya, pengaduan masyawakat kini sudah aman karena sudah menggunakan anonim atau tanpa nama asli yang melaporkan.
“Awalnya menjadi kekhawatiran masyarakat karena pada saat melapor identitasnya diketahui oleh instansi yang dilaporkannya. Namun sekarang sudah menjadi anonim semuanya. Bahkan petugas Satpol PP tidak tahu siapa yang memberi laporan. Meskipun demikian, identital pelapor tetap tercatat di data base di Jakarta Smart City (JSC), katanya.
Ia meyakinkan, JAKI saat ini bisa digunakan dengan aman. Tidak akan ada ancaman terhadap pelapor atau masyarakat yang melakukan pengaduan.
Sekadar diketahui, pada Desember 2021, JAKI besutan Pemprov DKI Jakarta itu sudah berhasil mewakili Indonesia meraih medali emas pada kategori Public Sector di ajang kompetisi teknologi dan inovasi tingkat Asia Tenggara di ASEAN ICT Awards 2021 (AICTA).
Ini merupakan kemenangan pertama bagi instansi pemerintahan dalam ajang AICTA, mengalahkan negara-negara unggulan, seperti Singapura dan Kamboja.
Sebelumnya, pada Oktober 2021, JAKI meraih penghargaan Best in Future of Digital Innovaton dari IDC Future Enterprise Awards 2021.
JAKI juga pernah mendapat penghargaan sebagai Champion Project di ajang WSIS Prizes 2021 dalam kategori E-Government. (kba)
Discussion about this post