Daily News Indonesia – Dukungan kaum buruh terhadap calon presiden (Capres) 2024 dibahas dalam Kongres ke-5 KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) di Jakarta.
Kongres ke-5 KSPI yang diikuti 300 orang dari 32 provinsi dan 100 kabupaten/kota mewakili 2,2 juta anggota KSPI seluruh Indonesa ini sejatinya sudah berlangsung sejak kemarin, 11 Januari dan akan ditutup pada 13 Januari 2022 besok.
“Sebagaimana yang terdahulu, di dalam Kongresnya KSPI juga akan dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden,” ucap Presiden KSPI Said Iqbal kepada KBA News di Jakarta, Rabu, 12 Januari 2022.
Kata Said Iqbal, jika dukungan KSPI yang terdahulu dilakukan dengan kontrak politik, namun tidak dalam Pilpres 2024 mendatang. “Dalam Pemilu 2024 nanti bagi KSPI tidak ada kontrak politik,” tutur dia.
Said Iqbal lalu membocorkan kriteria capres maupun cawapres yang akan didukung KSPI, yakni figur muda, cerdas dan berpihak terhadap kesejahteraan kaum buruh.
“Capres dan cawapres yang berusia muda, di bawah 50 tahun, cerdas dan tentu berpihak kepada orang-orang kecil,” ungkap Said Iqbal.
Nantinya, dukungan KSPI ini diserahkan sepenuhnya pada poses politik di dalam Partai Buruh. “Tetapi dalam prosesnya, KSPI mengusulkan kepada Partai Buruh untuk menyelenggarakan konvensi capres dan cawares, imbuh dia.
KSPI demikian ditegaskan Said Iqbal, akan berjuang untuk memenangkan capres dan cawapres yang nantinya akan didukung oleh Partai Buruh.
Said Iqbal optimis, seluruh anggota KSPI di basis-basis indusri akan memberikan suara yang signifikan untuk kemenangan capres-cawapres yang didukung Partai Buruh.
Sayangnya, Said Iqbal belum mau membocorkan figur capres dengan kriteria seperti yang disebutkan di atas karena dalih Pilpres 2024 terbilang masih lama.
Pun, apakah figur muda, cerdas dan berpihak terhadap kesejahteraan kaum buruh adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih dirahasikan. (kba)
Discussion about this post