Pedoman Media Siber

KEBIJAKAN PEMBERITAAN

DAN

STANDAR JURNALISTIK

 

  • Pernyataan Misi
  • Etika Jurnalistik
  • Standar verifikasi dan pengecekan fakta
  • Struktur Perusahaan
  • Ralat
  • Nara Sumber
  • Pembaca dan Umpan Balik

Pernyataan Misi

Misi Daily News Indonesia (DNI) didefinisikan dalam seperangkat asas yang terkandung dalam 5 Asas Media:

  1. Asas Perjuangan: DNI berjuang untuk menyajikan pemberitaan yang berasas keadilan dan idealisme  demi manfaat dan kepentingan publik.
  2. Asas Kebenaran: DNI menyajikan pemberitaan demi tercapainya kebenaran sesungguhnya.
  3. Asas Penyiaran: DNI akan melaporkan seluruh kejadian faktual tentang Indonesia dan dunia.
  4. Asas Kesopanan Publik: DNI menyebarkan berita dengan menghormati kesopanan publik, tanpa memandang usia.
  5. Asas Kepentingan Umum:  DNI tidak membawa misi pribadi, pemilik perusahaan, maupun kepentingan kelompok kepentingan, karena itu DNI harus bersikap adil, bebas, dan terbuka untuk umum.


Pedoman Etika

Pedoman Etika dimaksudkan untuk memandu misi jurnalistik DNI dalam pelaksanaan m fungsinya untuk kecerdasan dan kesejahteraan masyaakat di dalam situasi lingkungan yang berubah dengan cepat.

Karena itu, Standar Etika berkembang menuju kesempurnaan berdasarkan masukan dari praktik jurnalistik maupun umpan-balik dari pembaca.

Mengingat keadaan dan kejadian yang dilaporkan DNI sangat bervariasi dari satu kasus ke kasus lain, Pedoman Etika ini tidak boleh dipahami sebagai penetapan aturan kaku, dan mati.

 

Konflik kepentingan

Perusahaan media kami berjanji akan menghindari konflik kepentingan atau munculnya konflik kepentingan di mana pun dan kapan pun. DNI berpegang teguh pada kebijakan ketat dalam masalah ini.  Khususnya, dalam:

  1. Pembiayaan SendiriKami tidak menerima hadiah dari sumber berita. Kami tidak menerima biaya untuk perjalanan jurnalistik. Kami tidak mencari atau menerima perlakuan istimewa.

Kami tidak menerima akses gratis pada acara yang tidak gratis untuk umum dilarang, kecuali memang disediakan terbuka bagi media.

Kami tidak menerima pembayaran – baik honorarium atau ongkos – dari pemerintah, organisasi yang didanai pemerintah, kelompok pejabat pemerintah, kelompok politik atau organisasi yang berpihak pada masalah kontroversial. Reporter atau editor juga tidak dapat menerima pembayaran dari orang, perusahaan atau organisasi mana pun yang diliputnya, termasuk dari asosiasi perdagangan atau organisasi yang melobi pemerintah atau mencoba mempengaruhi masalah yang diliput surat kabar.

Adalah penting bahwa tidak ada penugasan lepas dan tidak ada honorarium yang diterima yang dengan cara apa pun dapat diartikan sebagai gratifikasi yang disamarkan. Kami melakukan segala upaya yang wajar untuk terbebas dari kewajiban yang menjadi kepentingan sumber berita dan untuk kepentingan khusus. Kita menghindari dari keterikatan dengan pihak-pihak yang posisinya membuat mereka cenderung menjadi subyek minat dan investigasi jurnalistik. Kami menjaga dan memelihara perilaku yang profesional dan menghindari perbuatan yang mendiskreditkan profesi wartawan maupun DNI.

Kami menghindari keterlibatan aktif untuk tujuan partisan apa pun – politik, urusan masyarakat, aksi sosial, demonstrasi – yang dapat membahayakan atau tampaknya menurunkan kemampuan kami untuk melaporkan fakta secara adil.

  1. Adil

Reporter dan redaksi DNI berkomitmen terhadap rasa adil. Konsep adil (fair) dengan mudah dipahami dan dilaksanakan oleh wartawan dan redaksi adalah menampilkan fakta secara lengkap dari semua sisi (cover all sides)..

Tidak ada pemberitaan yang adil jika pada memuat informasi yang tidak relevan dengan mengorbankan fakta-fakta penting.  Adil termasuk relevansi informasi yang disampaikan.

Tidak ada cerita yang adil jika secara sadar atau tidak sadar menyesatkan atau bahkan menipu pembaca. Adil termasuk tingkat kejujuran dengan pembaca.

Tidak ada cerita yang adil jika itu mencakup individu atau organisasi yang belum diberi kesempatan untuk menanggapi pernyataan atau klaim tentang mereka yang dibuat oleh orang lain. Keadilan mencakup dengan tekun mencari komentar dan mempertimbangkan komentar itu dengan sungguh-sungguh.

  1. Rasa

DNI menghormati rasa dan kesopanan, memahami bahwa konsep masyarakat tentang rasa dan kesopanan terus berubah. Kata yang menyinggung generasi terakhir dapat menjadi bagian dari kosa kata umum generasi berikutnya.  Kami akan menghindari kata-kata yang tidak senonoh kecuali jika penggunaannya menghilangkan makna.  Da

Jika editor memutuskan bahwa konten yang mengandung materi yang berpotensi ofensif memiliki nilai berita yang sah, editor harus menggunakan peringatan visual dan/atau teks tentang materi tersebut.

  1. Opini

Pemisahan kolom berita dari editorial harus tegas. Pemisahan ini dimaksudkan untuk melayani pembaca, yang berhak atas fakta-fakta di kolom berita dan untuk opini pada halaman editorial dan “op-ed”.  Pemisahan ini tidak dimaksudkan untuk mencampur-baurkan antara fakta dan opini yang akhirnya mengghilangkan kebenaran dari kolom berita jujur, pelaporan mendalam, atau analisis atau komentar.

Label dirancang sebagai berikut:

Analitis: Interpretasi berita berdasarkan bukti, termasuk data, serta mengantisipasi bagaimana peristiwa dapat terungkap berdasarkan peristiwa masa lalu.

Perspektif: Diskusi topik berita dengan sudut pandang, termasuk narasi oleh individu mengenai pengalaman mereka sendiri.

Opini: Kolom atau blog ditempatkan di bagian Opini.

Ulasan: Penilaian kritikus profesional atas layanan, produk, kinerja, atau karya seni atau sastra yang ditampilkan oleh DNI.

 


Media sosial

Penggunaan jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube  DNI harus melindungi integritas profesional kita.

Akun media sosial yang dikelola oleh DNI mencerminkan reputasi dan kredibilitas pemberitaan. Bahkan ketika kita mengekspresikan diri kita dengan cara yang lebih pribadi dan informal untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pembaca kita, kami menjaga reputasi DNI.  Setiap komentar atau tautan yang kami bagikan harus dianggap informasi publik, terlepas dari pengaturan privasi.

Wartawan DNI tidak menulis, tweeting atau memposting apa pun – termasuk foto atau video – yang secara nyata dapat dianggap mencerminkan politik, ras, gender, agama atau bias lainnya.

Kepentingan Nasional dan Masyarakat

DNI peduli dengan kepentingan nasional dan kepentingan masyarakat. Kami percaya kepedulian ini berlangsung dalam penyebaran informasi seluas mungkin.  Klaim kepentingan nasional oleh pejabat pemerintah tidak serta-merta merupakan kepentingan nasional. Klaim kepentingan komunitas oleh individu suatu komunitas tidak dipandang menjadi kepentingan komunitas.


Peran Wartawan

Di tengah perkembangan cepat dunia komunikasi media, wartawan harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap berada di antara penonton, untuk menjadi pemain panggung alih-alih bintang, untuk melaporkan berita. Wartawan bukan pembuat berita.

Dalam mengumpulkan berita, jurnalis tidak akan salah menggambarkan identitas atau pekerjaan mereka, yakni seorang wartawan.


Standar Verifikasi dan Pengecekan Fakta

Wartawan DNI memiliki tanggung jawab utama untuk melaporkan, menulis, dan memeriksa fakta cerita mereka. DNI memiliki struktur bertingkat untuk ulasan dan pengeditan cerita maupun pengecekan fakta. Redaktur dapat berkolaborasi dengan dengan wartawan tentang asal mula cerita dan membuat tinjauan awal.  Hasil pekerjaan redaktur dan wartawan pada isu-isu penting dan hangat dipelajari oleh Pemimpin Redaksi dengan memerhatikan deadline.

Pemimpin Redaksi dapat mengonsultasikan isi pemberitaan sebelum dipublikasikan dengan memerhatikan berbagai faktor, termasuk kompleksitas, sensitivitas, dan tekanan waktu.

 

Pertimbangan Keberagaman

Keberagaman adalah inti dari jurnalisme DNI. Secara akurat melaporkan kisah-kisah di Indonesia berarti memandang suatu fenomena dari berbagai aspek kemasyarakatan dalam berbagai latar belakang dan pengalaman hidup, dan memperoleh umpan balik dari semua sumber.

 

Kebijakan Ralat

DNI tidak mengklaim kebenaran, namun mengusahakan laporan berita yang gesit, akurat dan lengkap.  Umpan-balik dan koreksian akan kami pertimbangkan untuk perbaikan mutu laporan dan artikel.  DNI dapat memberikan jawaban, klarifikasi dan penjelasan atas berbagai masukan dan pertanyaan ketika mengadakan pembetulan berita atau artikel.

 

Updating Laporan

Produk jurnalistik DNI di era digital senantiasa dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat pembaca. Jurnalisme individual kami berkembang ketika kami menajamkan dan memperbaikinya. Kecepatan adalah salah satu kualitas penting, namun kebenaran adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar.  Karena itu, koreksi, klarifikasi atau catatan redaktur menjadi keniscayaan bagi budaya kerja DNI.

 

Koreksi

Jika kami secara substansial memperbaiki artikel, keterangan foto, judul, gambar, video atau materi lainnya, dan menjelaskan mengapa updating menjadi keniscayaan demi kualitas jurnalistik DNI.

menjelaskan perubahan tersebut.

Klarifikasi

Jurnalistik bukan hanya teknis penulisan, tetapi juga penyajian laporan dalam bahasa efektif menjadi keniscayaan.  Ketika karya jurnalistik harus diedit atau ditulis-ulang, dengan penambahan klarifikasi sehingga menjadi jelas bagi pembaca.

 

Catatan Redaksi

Koreksi yang menghendaki perbaikan  substantif suatu berita atau artikel tidak terhindarkan dari persoalan etika.  Ketika berita atau artikel tidak memenuhi standar jurnalistik kami, maka akan diharikan Catatan Editor dan diikuti dengan penjelasan tentang apa yang menjadi masalah. Kewenangan untuk perbaikan substantif berita atau artikel berada di bawah pengawasan Pemimpin Redaksi.

Kebijakan Koreksi Lainnya

1. Ketika pembaca menyampaikan komentar atau perbaikan dan input tersebut dinilai mengandung kebenaran, maka perbaikan dilakukan harus diinformasikan.

  1. Jika DNI menyadari telah terjadi kesalahan dalam pemberitaan maupun artikel, Redaksi mengakui kesalahan atau kekeliruan dan menyampaikan informasi yang sebenarnya.3. Ketika kami menerbitkan informasi yang salah di jejaring sosial, kami harus memperbaikinya di platform terkait.
  2. Kami tidak mengaitkan kesalahan terjadi pada reporter atau Redaksi, namun kesalahan itu diakui yang bersumber dari sumber yang tidak tepat.

Permintaan Penghapusan dari Publikasi (Take Down)

Permintaan penghapusan suatu berita atau artikel tidak saja terjadi pada produksi jurnalistik yang baru tetapi juga pada produksi yang cukup lama. Namun, adalah merupakan kebijakan editorial, kami tidak menjamin permintaan take-down dipenuhi setelah verifikasi dilakukan oleh Pemimpin Redaksi.

Dan mungkin ada situasi di mana keadilan menuntut pembaruan atau liputan lanjutan – misalnya, jika kami melaporkan bahwa seseorang didakwa dengan kejahatan namun tuduhan tersebut kemudian dicabut oleh pengadilan.  Keadaan baru ini harus dilaporkan kepada pembaca. Berkaitan dengan publikasi data pribadi yang tersedia untuk umum, DNI hanya akan meninjau permintaan penghapusan jika orang yang terlibat berada di bawah ancaman bahaya fisik.

Kebijakan Menyangkut Sumber

DNI berkomitmen untuk mengungkapkan kepada para pembacanya sumber-sumber informasi dalam laporan berita dan artikel cer semaksimal mungkin. Kami ingin menampilkan pelaporan setransparan mungkin kepada pembaca agar mereka dapat mengetahui bagaimana dan dari mana kami mendapatkan informasi tersebut. Transparansi itu jujur ​​dan adil.

 

Sumber Konfidensial

Sumber acapkali meminta DNI tidak menyebutkan nama mereka sebelum setuju untuk berbicara dengan kami.  Permintaan ini sulit dipenuhi. Ketika DNI menggunakan sumber yang tidak disebutkan namanya, kami meminta pembaca untuk mengambil langkah ekstra untuk mempercayai kredibilitas informasi yang kami sediakan.

Dalam beberapa keadaan, kami tidak akan memiliki pilihan selain menjamin kerahasiaan sumber. Kami menyadari bahwa ada situasi di mana kami dapat memberikan pembaca kami informasi yang lebih baik, lebih lengkap dengan membiarkan sumber-sumber tetap tidak disebutkan namanya lebih menjamin kepentingan informasi pembaca. Namun demikian, pemberian anonimitas sumber tidak dilakukan sembarangan.

Sumber yang disebutkan jauh lebih disukai daripada sumber yang tidak disebutkan namanya. Wartawan harus menekan agar sumber dicatat. Pengalaman kami mengajarkan agar sumber teridentifikasi bagi pembaca.  Jika sumber menolak diidentifikasi, maka kami akan mencari sumber lain yang bersedia disebutkan. ,

Pemimpin Redaksi memiliki kewajiban untuk mengetahui identitas sumber yang tidak disebutkan namanya yang digunakan dalam sebuah cerita, sehingga editor dan wartawan dapat bersama-sama menilai kelayakan menggunakannya. Sumber yang menolak untuk pengungkapan identitas mereka secara internal di DNI kami tolak.

DNI menggunakan minimal dua sumber untuk informasi faktual dalam berita atau artikel DNI yang tergantung pada informan rahasia, yang tidak terkait satu dengan lainnya. Kami lebih suka sumber dengan pengetahuan langsung atau langsung dari informasi.

Ada situasi di mana DNI mempublikasikan informasi dari satu sumber, tetapi hal ini boleh dilakukan setelah pertimbangan yang melibatkan Redakturs Pelaksana. Penilaian untuk menggunakan satu sumber tergantung pada keandalan sumber dan dasar untuk informasi sumber tersebut.

Alasan untuk tidak menyebutkan sumber harus dijelaskan. DNI melayani pembaca, bukan sumber. Ini berarti menghindari atribusi ke “sumber” atau “sumber informasi.”.

Sumber Informasi

DNI berusaha untuk memperlakukan sumber secara adil. Ini berarti menempatkan pernyataan yang kami kutip ke dalam konteks, dan merangkum argumen orang-orang yang kami kutip dengan cara yang sangat adil dan akurat. Pernyataan yang berpotensi kontroversial oleh tokoh masyarakat dan orang lain harus dikutip dalam kalimat atau paragraf lengkap jika memungkinkan, dan dalam konteks. Dalam beberapa kasus, ini berarti memperjelas pertanyaan apa yang dijawab ketika pernyataan itu dibuat.
Saat mencari komentar dari orang-orang yang menjadi subjek cerita, kita harus memberi mereka kesempatan yang masuk akal untuk menanggapi kita, dengan mempertimbangkan deadline.

DNI tidak menjanjikan sumber tidak akan mencari informasi tambahan atau dari sumber-sumber yang dipandang layak untuk memverifikasi informasi yang telah diberikan kepada kami.

DNI tidak boleh mempublikasikan pernyataan dari sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Kami menghindari kutipan buta yang tujuannya hanya untuk menambah warna pada sebuah cerita.

Kami tidak menggunakan nama samaran, dan kami tidak menyesatkan pembaca kami tentang identitas orang yang muncul dalam berita dan artikel.

Dalam situasi yang jarang terjadi ketika kita memutuskan untuk DNI tidak mengidentifikasi seseorang dengan selain nama lengkapnya.  Tetapi, kami tidak akan membohongi atau menyesatkan sumber.

Atribusi

DNI jujur ​​tentang sumber informasi kita. Fakta dan kutipan dalam sebuah cerita yang tidak diproduksi oleh pelaporan kami sendiri mesti disebutkan. Atribusi materi dari media lain harus lengkap. Plagiarisme tidak diizinkan. Adalah kebijakan surat kabar DNI ni untuk memberikan penghargaan kepada publikasi lain yang mengembangkan cerita-cerita eksklusif yang layak untuk diliput.

Pembaca harus dapat membedakan antara apa yang dilihat langsung reporter dan apa yang diperoleh reporter dari sumber lainnya.

DNI menempatkan nilai utama pada laporan orisinal. Kami mendorong wartawan kami melihat sebanyak mungkin dari fakta dari berita yang mereka laporkan, dan berbicara dengan sebanyak mungkin pelaku dan saksi.

Reporter yang tidak berada di tempat kejadian harus menjelaskannya. Penegasan bahwa sesuatu benar-benar terjadi walaupun tidak terlihat oleh reporter harus dinyatakan, sehingga perangkat naratif untuk menggambarkan suatu peristiwa seperti yang diceritakan oleh saksi menjadi atribusi.

Jika kita merekonstruksi pernyataan atau percakapan di antara orang-orang berdasarkan ingatan orang-orang atau saksi yang mendengar mereka berbicara, kita harus mengaitkan ingatan tersebut secara transparan.

Dalam beberapa keadaan di mana sumber memungkinkan kami untuk melihat sesuatu yang aksesnya tidak diperoleh wartawan lain, DNI akan memberikan atribusi khusus.

Setiap pelaporan signifikan oleh stringer, anggota staf, atau karyawan DNI dinyatakan dalam byline atau tagline di akhir cerita. Ketika orang-orang tersebut membuat catatan dari siaran acara berita di radio atau televisi, melakukan penelitian dasar atau memeriksa fakta rutin, tidak perlu dikreditkan.

Aturan Dasar Jurnalistik

Aturan dasar jurnalistik bisa membingungkan, tetapi tujuan DNI membuatnya adalah untuk kejelasan dalam kaitan dengan sumber dan pembaca. Ini berarti menjelaskan aturan dasar kami kepada sumber, dan memberi pembaca informasi sebanyak mungkin tentang bagaimana kami mempelajari informasi dalam artikel dan berita. Jika sumber tidak ada dalam rekaman, penting untuk menjelaskan aturan dasar di awal percakapan. Dalam wawancara yang direkam, sebaiknya diskusi tentang aturan-aturan dasar ada di rekaman itu. Kami sangat memilih wawancara on-the-record untuk semua jenis lain, tetapi kami menyadari bahwa mendapatkan sumber pada catatan tidak selalu mungkin.
.
Kita harus memulai hampir semua wawancara dengan anggapan bahwa semua itu ada dalam catatan. Sumber-sumber yang tidak berpengalaman — biasanya orang-orang biasa yang secara tak terduga menemukan diri mereka berita — harus dengan jelas memahami bahwa Anda adalah seorang reporter dan tidak perlu terkejut ketika mereka dikutip di koran.

Latar Belakang Mendalam
Ini adalah kategori yang sulit, yang harus dihindari jika mungkin. Informasi yang diterima pada “latar belakang yang dalam” dapat dimasukkan dalam cerita, tetapi tidak dikaitkan. Karena itu, DNI mencegah penggunaan latar belakang mendalam.

Off the Record

Off the Record adalah yang paling sulit, dan sering disalahgunakan. Secara definisi tradisional, informasi yang tidak direkam tidak dapat digunakan untuk publikasi. Kami harus sangat berhati-hati ketika berhadapan dengan sumber yang mengatakan mereka ingin “off the record”.

Seorang sumber mungkin bersedia memberi kami informasi untuk panduan kami atau untuk segera melaporkan lebih lanjut, dengan pengertian bahwa kami tidak akan menggunakan komentarnya sebagai dasar untuk publikasi.

Terkadang, suatu sumber akan setuju untuk diwawancarai hanya jika kami berjanji untuk membaca kutipan kembali ke sumber sebelum publikasi. Kita seharusnya tidak mengizinkan sumber untuk mengubah apa yang dikatakan dalam wawancara asli, meskipun akurasi atau risiko kehilangan kutipan on-the-record dari sumber penting kadang-kadang membutuhkannya. Namun, sumber dapat menambah kutipan.

Dalam menegosiasikan persyaratan keterlibatan sumber, wartawan dan redaktur harus siap untuk semua yang mereka katakan atau tulis, dalam media apa pun, di telepon atau secara langsung, akan dimuat.

Mengutip Sumber dan Berbagi Informasi

Tujuan kami dalam mengutip orang adalah untuk menangkap kata-kata dan makna yang dimaksudkan secara akurat. Perlu kehati-hatian dalam menegosiasikan aturan dasar dengan sumber. Kami tidak mengizinkan sumber untuk mengubah kutipan spesifik. Begitu kutipan ada di catatan, informasi itu adalah fakta.


Sumber Ahli

DNI mengutip banyak orang. Kami selalu mewawancarai pria dan wanita di jalan, dan kami sepertinya semakin bergantung pada “para ahli” untuk menyediakan konteks untuk cerita, membuat poin interpretatif atau menawarkan penilaian tentang topik yang dibahas.

Kami harus selalu berusaha untuk mendapatkan beragam informasi. Ini berarti menghindari ketergantungan pada akademisi atau figur publik yang sama untuk beropini. Reporter DNI perlu memperluas sumber mereka.

Demikian pula, kita perlu ingat untuk berbicara dengan berbagai individu yang terkait dengani peristiwa yang kita liput.

Keterlibatan pembaca dan Umpan Balik

Pembaca hari ini adalah pembaca yang aktif. DNI menyambut baik kontribusi mereka, dan dengan pengawasan mereka penting untuk meningkatkan jurnalistik.

Hampir semua berita dan artikel DNI kami menawarkan bagian komentar bagi pembaca untuk membahas berita hari ini atau memberikan komentar tentang pekerjaan kami.

 

Reporter dan editor didorong untuk berpartisipasi dalam komentar, tetapi tingkat partisipasi mereka, jika ada, tergantung pada preferensi mereka. Kami meminta komentator untuk menjaga nada mereka tetap sopan dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

Selamat Datang!

Silakan Login

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist