Daily News|Jakarta – Ketua Umum (ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan, dirinya mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Zulkifli tak menanggapi secara eskplisit terkait pertemuannya dengan Jokowi juga membicarakan mengenai koalisi mendatang.
Zulkifli menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada Jokowi. “Saya mendukung agar Pak Presiden sukses. (koalisi) itu enggak (dibahas). Kita ngomong merah-putih saja, karena saya tahu itu hak prerogatif Presiden,” ujar Zulkifli di Istana Merdeka, Jakarta.
Di sisi lain, Zulkifli mengungkapkan, soliditas partai politik (parpol) di parlemen kini tak diragukan lagi. Menurut Zulkifli, Jokowi mempunyai peranan besar untuk menyatukan partai-partai di legislatif tersebut.
“Di MPR itu enggak ada lagi koalisi. Mulai dari PDIP sampai PPP. Semua musyawarah, tentu ini karena peran Pak Presiden. Semua setelah pemilu dirangkul, baik yang besar atau yang kecil,” ucap mantan ketua MPR tersebut.
Zulkifli menambahkan, mekanisme pembagian tugas pimpinan MPR juga dilakukan dengan musyawarah mufakat. “Waktu kami bagi tugas, enggak ada yang berebut. Alhamdulillah, itulah yang ingin kita hadirkan di republik ini,” imbuh Zulkifli.
Wakil ketua MPR itu pun menyebut, “Tujuan kita agar rakyat sejahtera, agar kehidupan lebih baik. Oleh karena itu, saya sampaikan ke Presiden, sama-sama (dengan MPR) agar sukses lima tahun ke depan.”
Sementara itu, Jokowi mengungkapkan, pertemuannya dengan Zulkifli memang sempat menyinggung koalisi. Meski begitu, lanjut Jokowi, pembahasan terkait koalisi itu belum final. “Ya ada (bicara koalisi). Tapi belum sampai final. Belum rampung,” tegas Jokowi.
Jokowi menyatakan, dirinya masih akan bertanya kepada pimpinan parpol mengenai visi Indonesia ke depan. Misalnya menyangkut radikalisme setelah peristiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
“Kita mau bertanya kepada partai, kepada ketua partai. Visi mereka terhadap tantangan ke depan ini seperti apa? Baik di dalam negeri dan tantangan eksternal. Di dalam negeri radikalisme seperti apa? Setelah misalnya kejadian yang menimpa Pak Wiranto,” demikian Jokowi.
Discussion about this post