Daily News Indonesia – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, pihaknya tidak melarang buruh menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
Namun kata dia, akan lebih baik bisa duduk bersama-sama dan berdialog. Ia menilai, hal itu jauh lebih baik.
“Demo boleh tapi sebaiknya kita berdialog, berunding dalam satu meja mencari solusi yang terbaik,” ujarnya dalam keterangan resminya yang dikutip KBA News, Sabtu, 6 November 2021.
Diketahui, serikat buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana menggelar unjuk rasa kenaikan UMP 2022 sebesar 7-10 persen mulai tanggal 10 November 2021 nanti.
Di Jakarta, aksi demonstrasi akan digelar di depan Balai Kota DKI Jakarta yang diikuti oleh 500-1.000 orang buruh.
Riza menyampaikan, pihaknya sebagai pembuat kebijakan tentu harus mendengar pendapat dari berbagai pihak. Termasuk dari buruh.
Oleh karena itu, politisi Gerindra itu meminta agar semua pihak, mulai dari buruh hingga pengusaha agar menunggu keputusan terbaik yang akan diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Ia menyampaikan, pihaknya akan carikan solusi terbaik bagi kepentingan buruh. Prinsipnya kata dia, semua harus baik dan tidak ada yang dirugikan.
“Semua juga harus memahami bahwa sekarang kan kita sedang dalam masa pandemi Covid-19,” jelasnya.
Apalagi lanjut dia, situasi saat ini masih pandemi Covid-19. Hal itu tentu menjadi pertimbangan penting untuk menentukan kenaikan UMP ke depan. “Jadi memang tidak bisa kita putuskan sepihak,” ujarnya. (kba)
Discussion about this post