Daily News|Jakarta –Sambutan istimewa Pemerintah Provinsi Sumbar terhadap kedatangan 170 turis asal China menuai polemik masyarakat di tengah status siaga penyebaran virus corona di Wuhan, China.
Untuk mengatasi penyebaran virus ganas itu, China telah mengisolasi 13 kota, termasuk di Wuhan, dengan total penduduk 56 juta jiwa.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berkoordinasi dengan pihak agen wisata agar bisa mempercepat kepulangan ratusan turis dari China tersebut menyusul keresahan masyarakat atas penyebaran virus corona.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mengambil keputusan terkait wisatawan Asal Tiongkok yang berkunjung. Mengakibatkan gejolak Masyarakat. semoga keputusan yang akan diambil akan mewakili suara masyarakat,” ujar Nasrul dalam keterangan resmi yang juga diunggah melalui akun Twitter pribadinya.
170 turis China asal Kunming tiba di Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Sumatera Barat, Minggu (26/1). Mereka datang untuk tujuan wisata selama enam hari di tengah mewabahnya virus corona di Wuhan, Hubei, China.
Ratusan turis tersebut disuguhi tarian daerah disambut langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Sekda Sumbar Alwis di Bandara Internasional Minangkabau. Irwan mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mendatangkan wisatawan asing ke Sumbar.
Menurut Antara, 174 turis asal China ini langsung diboyong ke ruang pemeriksaan untuk dicek dengan pemindai panas suhu tubuh atau thermal scanner.
PT Marawa Corporate dan Cocos Tour selaku agen biro perjalanan yang mendatangkan turis China ke Sumbar tersebut mengatakan kliennya tidak terjangkit virus corona.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kabudayaan Kota Pariaman Alfian mengatakan para turis itu mengunjungi tiga objek wisata di Pariaman, yakni Rumah Tabuik, Pantai Gandoriah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB).
Usai dari STIB, ratusan turis China itu disuguhi kesenian silat dan atraksi beruk memetik kelapa. “Terakhir wisatawan dijamu makan siang di Rumah Dinas Wali Kota Pariaman,” kata Alfian.
Perlakuan istimewa Pemprov dan Pemda Sumbar terhadap ratusan China tersebut rupanya mendapat penolakan dari sejumlah kalangan masyarakat. Pemerintah setempat dinilai tidak peka dengan kekhawatiran warga terhadap potensi penyebaran virus corona yang kini masuk status siaga di Indonesia sebagaimana yang telah diutarakan oleh Menteri Kesehatan Terawan. (DJP)
Discussion about this post