Daily News|Amerika Serikat – The Federal Reserves (The Fed) membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga, Kamis (3/10). Sebab data mengindikasikan ekonomi Amerika Serikat (AS) tengah menuju ke arah pelemahan. Tercermin dari pelambatan dana manufaktur AS.
“Kami akan pergi ke pertemuan kami berikutnya, berdiskusi tentang apa yang sesuai, dan saya sangat terbuka untuk melakukan penyesuaian jika itu adalah kebijakan yang tepat,” ungkap Presiden The Fed Chicago Charles Evans.
Sementara Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan mengingatkan agar tidak terlalu banyak membaca dari satu titik data. Robert tetap memiliki pikiran terbuka dan memantau dengan sangat hati-hati untuk melihat apakah pelemahan menyebar ke konsumen dan pasar tenaga kerja.
“Jika kami menunggu pelemahan dalam pertumbuhan global dan investasi manufaktur serta bisnis, ini bisa menjalar ke bagian lain dari ekonomi. Tapi, saya lebih suka menggunakan menyesuaikan tingkat suku bunga dana Fed jika kita perlu ketika itu penting, yang saya pikir melakukannya lebih cepat daripada terlambat,” ucap Robert.
The Fed telah memangkas suku bunga dua kali tahun ini karena bisnis AS melemah terkena dampak peningkatan ketegangan perdagangan antara Negeri Paman Sam, risiko kekacauan politik yang bisa timbul akibat Inggris keluar dari Uni Eropa, dan pelemahan pertumbuhan ekonomi di Jerman dan di tempat lain.
Meski begitu ebijakan tersebut belum banyak menolong ekonomi AS. Data Institute for Supply Management menunjukkan indeks manufaktur AS berada di angka 47,8 pada September lalu. Indeks tersebut merupakan level terendah dalam 10 tahun terakhir.
Laporan ketenagakerjaan nasional AS juga menunjukkan bahwa perusahaan swasta di sana hanya mampu menambah 135 ribu pekerjaan pada September. Jumlah penciptaan lapangan kerja itu lebih rendah dibanding data Agustus yakni 157 ribu pekerjaan.
Data ekonomi buruk berlanjut. Pada Kamis (3/10), Institute for Supply Management mencatat indeks jasa AS pada September di angka 52,6 atau turun dibanding bulan sebelumnya yakni 56,4. Presiden AS, Donald Trump beberapa waktu lalu menyatakan, The Fed terlibat dalam penurunan kinerja ekonomi AS, terutama di sektor manufaktur.
Menurut Trump, penurunan kinerja sektor tersebut terjadi karena The Fed yang ngotot mempertahankan suku bunga acuannya terlalu tinggi. Kengototan The Fed katanya telah menguatkan dolar AS dan justru merugikan pabrik di AS.
“Seperti yang saya perkirakan, Jay Powell dan Federal Reserve telah membiarkan dolar menjadi sangat kuat, terutama relatif terhadap semua mata uang lainnya, sehingga produsen kami terpengaruh secara negatif. Suku Bunga Fed terlalu tinggi. Mereka adalah musuh terburuk mereka sendiri, mereka tidak memiliki petunjuk. Menyedihkan!,” ucap Trump. (Yud/Daily News Indonesia)