Daily News | Jakarta – Pemerintah terus memoles wajah tapal batas Negara. Tidak hanya pembangunan infrastruktur yang digenjot. Daya dukung lingkungan hidup juga ikut diperhatikan. Baru-baru ini, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bersama dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Raider 142/KJ dan warga melakukan kegiatan tanam 500 pohon di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Menurut Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin, kegiatan menanam 5000 pohon di wilayah tapal batas juga melibatkan Yayasan Kongres Suster-suster Jesus Maria Joseph (SJMJ). Kegiatan menanam ribuan pohon ini merupakan kerja bersama antara berbagai pihak.
“Kerja sama ini adalah bentuk kepedulian kami (Satgas) terhadap lingkungan sekitar. Kami dan masyarakat di sini punya motto ‘kecil menanam, besar menuai’,” kata Ikhsanudin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Daiky News di Jakarta, Selasa (15/10).
Moto “kecil menanam, besar menuai” kata Ikhsanudin, maknanya sangat dalam. Karena nanti pohon yang ditanam akan dinikmati generasi berikutnya. Semacam warisan kebaikan untuk anak cucu. Mereka yang menuai hasil besarnya.
“Selain itu, masyarakat disini juga percaya bahwa kelestarian hutan akan membawa kesejahteraan,” ujarnya.
Penanaman 5000 pohon itu sendiri katanya, melibatkan 200 peserta. Mereka tidak hanya prajurit yang bertugas di Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ. Tapi juga anak-anak sekolah Desa Atapupu, warga setempat dan perwakilan dari
Yayasan Kongres SJMJ.
” 500 pohon tersebut ditanam di area Gereja Paroki Stella Moris di Desa Atapupu, Kecamatan Kakuluk Mesa, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Luas area penanaman sekitar dua hektar. Kegiatan penanaman 5000 pohon dilakukan pada hari Minggu, 13 Oktober 2019,” ungkap Ikhsanudin.
(Supriyatna/Daily News Indonesia)
Discussion about this post