Daily News I Jakarta – Banyak orang bertanya-tanya bagaimana keadaan Islam di Amerika Serikat? Bagaimana hubungan muslim Amerika dengan umat .lainnya? Untuk menjawabnya, kita tanya pada ahlinya.
Ustad Shamsi Ali adalah salah seorang yang bisa menguak soal Islam di Amerika. Imam Masjid New York yang kini juga sibuk mengembangkan Yayasan Nusantara di Amerika ini, mengatakan, hungan umat beragama di Amerika itu semakin membaik, justru setelah mendapat musibah tahun 2001 nine eleven,” kata Shamsi Ali.
Musibah pada 11 September 2001 itu, yang diwarnai dengan pengeboman gedung kembar World Trade Center di New York, justru menjadi picu kerukunan antar umatbergama di negeri Paman Sam ini. Umat Islam yang menjadi “tertuduh” atas peristiwa itu, justru makin giat menyadarkan kepada siapa saja bahwa Islam bukanlah agama penganjur kekerasan.
Peristiwa itu justru menjadi batu loncatan sekaligus dorongan bagi muslim Amerika untuk mencari celah membangun hubungan yang baik dengan agama lain. Dari tahun ke tahun, perkembangan antarumat Bergama di Amerika makin membaik.
Namun disayangkan, perkembangan baik itu justru diganggu oleh Donald Trump tahun 2016 saat ia maju dalam pemilihan presiden menantang Hillary Clinton. “Politik rasis yang dikembangkan Donald Trump, membawa pada ketegangan-ketegangan. Tapi, antar agama alhamdulilah terus kita kembangkan bahkan di saat kami umat Islam mendapat tantangan, banyak teman-teman kita yang justru membela kita,” kata Shamsi Ali.
“Saya tahun 2017 melakukan demonstrasi menentang kebijakan Trump melarang orang Islam masuk Amerika, 10 ribuorang keluar di jalan-jalan,” kata putra daerah Bulukamba, Sulawesi Selatan dari pasangan HM. Ali Kadrun dan Inong Tip Pangrom ini.
Kini, di tengah impitan politik identitas yang dibangun Donald Trump saat ini, justru memunculkan solidaritas atar umat beragama. Pria yang akan berulang tahun ke-52 pada 5 Oktober mendatang ini mengisahkan bagaimana New York Times memuat pembelaan terhadap umat Islam dengan judu; “Today, I am Moslem too.“
“Hari ini saya juga muslim, Anda (Donald Trump) melarang orang Islam masuk Amerika, larang dulu saya,” begitu ungkapan solidaritas yang didapat muslim Amerika atas politik identas yang diusung Trump.
Laporan: Samsiyah