Daily News Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pencanangan pembangunan Simpang Temu yang berlokasi di lahan bekas Pasar Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Oktober 2021.
“Titik ini menjadi kawasan pertama, di mana kita lakukan pembangunan dengan konsep berorientasi transit,” ujar Gubernur Anies.
Anies menjelaskan Simpang Temu ini merupakan salah satu fasilitas yang dibangun di Kawasan Berorientasi Transit (KBT) Dukuh Atas. Simpang Temu merupakan simbol dari tempat bertemunya banyak moda transportasi. Pembangunan ini sudah dimulai Oktober 2021 dan selesai ditargetkan April 2023.
Dimana, Simpang Temu Dukuh Atas akan dibangun di atas tanah seluas 3.129 meter persegi berdasarkan sertifikat lahan, yang akan digunakan untuk pembangunan sekitar 2.445 meter persegi pada lahan Perumda Pasar Jaya.
Dengan adanya kawasan tersebut, bisa menjadi momentum perubahan sistem transportasi Jakarta, dari car oriented menjadi public transport oriented.
“Pembangunan kawasan ini diharapkan bisa mencerminkan orientasi masa depan, yang diharapkan menjadi pemicu regenerasi perkotaan, sehingga Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia dan sebagai perwujudan dari liveable city,” paparnya.
Menurutnya dengan menggunakan pendekatan transportasi umum terintegrasi, maka warga Jakarta akan memiliki kemudahan dalam memperoleh akses transportasi baik dari segi fasilitas maupun biaya.
“Jadi, Kota Jakarta bisa lebih ramah lingkungan karena polusi terkurangi. Kita juga melihat fasilitas umum yang optimalkan pemanfaatannya, dan keluarga di Jakarta yang mobilisasi nya menjadi lebih rendah,” imbuhnya.
Dia berharap, pembangunan ini selesai sesuai jadwal yang ditentukan.
“Sore ini kita menyaksikan pencanangan Simpang Temu yang mudah-mudahan tuntas sesuai jadwal,” pungkasnya.
Dia menjelaskan, Desain Simpang Temu Dukuh Atas adalah hasil dari sayembara di mana karya tersebut berorientasi pada pejalan kaki, pengguna sepeda, serta ruang terbuka publik yang dapat digunakan masyarakat beraktivitas.
“Kita mengharapkan adanya perubahan suasana baru, di mana pembangunan Simpang Temu yang terdiri dari dua basement dan 11 lantai ini, memiliki fungsi mixed use. Dalam hal ini bisa sebagai perkantoran, retail dan transit plaza berupa drop-on/drop-off Transjakarta dan Ojek Daring, serta rencana tahap selanjutnya untuk dihubungkan dengan Stasiun KCI Sudirman,” tutup Anies. (Fitria).
Pembangunan ini merupakan kolaborasi antara PT MRT Jakarta, Perumda Pasar Jaya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) dan para pemangku kepentingan lainnya. (Fitria)
Discussion about this post