Daily News|Jakarta – Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron menyoroti polemik rangkap jabatan yang berada di kementerian BUMN. Secara tegas dan lugas dia meminta Erick Tohir selaku Menteri BUMN memberhentikan sekretaris jenderal (Sekjen) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai komisaris BUMN.
Menurutnya, Indra Iskandar tak sepatutnya merangkap jabatan sebagai sekjen DPR dan komisaris PT Biro Klasifikasi Indonesia yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN. Pasalnya, rangkap jabatan dinilai tidak elok karena dapat mengganggu kinerja DPR.
“Sebagai anggota Komisi VI DPR RI, saya meminta menteri BUMN @erickthohir untuk memperhatikan aspirasi masyarakat, dengan memberhentikan sdr. Indra Iskandar (Sekjen DPR RI) dari jabatan Komisaris BUMN. Atas perhatiannya diucapkan terimakasih,” tulisnya dalam akun Twitter-nya, @akang_hero, dikutip, Kamis (22/7/2021).
Cuitannya pun mendapat beragam komentar dari masyarakat, salah satunya datang dari akun Twitter @Jho63266536 “Lucu aja dinegeri yg berpenduduk jutaan nyari org pintar susah,sampai hrs rangkap jabatan…pikirin pak,” ujarnya di dalam kolom komentar @akang_hero.
Selain mendapat dukungan, pernyataan Herman Khaeron ditanggapi masyarakat dengan persoalan lainnya. Salah satunya datang dari akun @BangShandyy “Saya sebagai rakyat juga meminta kpd yth bapak DPR yg mulia bantu kami dengan kebijakan dan ide2 bapak. Susah pak wfh . Sungguh,” ucapnya.
Daftar Rektor Rangkap Jabatan di BUMN
Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Bank BRI (Persero) Tbk. Terdapat nama lain petinggi universitas negeri yang pernah rangkap jabatan di sejumlah perusahaan pelat merah.
Kementeria BUMN selaku pemegang saham perseroan negara, memang mengangkat sejumlah Rektor asal perguruan tinggi negeri untuk menduduki posisi
komisaris BUMN . MNC Portal Indonesia pun merangkum sejumlah nama Rektor yang masih menjabat sebagai komisaris perusahaan pelat merah
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas)
Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu menjabat sebagai komisaris di PT Vale Indonesia. Pengangkatam Dwia dibenarkan oleh Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Hubungan Masyarakat Unhas, Ishaq Rahman. Dia menyebut, Dwia Aries menjabat sebagai Komisaris Independen di perusahaan pertambangan tersebut.
Alasan pemegang saham mengangkat rektor Unhas sebagai komisaris Independen perseroan lantaran disebut memiliki pengetahuan dan riset yang luas terkait penyelesaian konflik serta pengembangan masyarakat.
Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)
Selain menjadi Rektor UIII, Komarudin Hidayat juga menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI).
Komarudin diangkat sebagai petinggi bank BSI usai pemegang saham melakukan merger sejumlah bank syariah pelat merah dan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Desember 2020 lalu.
Penunjukan Komarudin sempat menui polemik lantaran Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar membantah penunjukan Rektor UIII sebagai Komisaris Independen telah mendapatkan restu dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres).
“Bersama ini dapat disampaikan bahwa hal tersebut tidak benar,” kata dia melalui pers rilisnya, Kamis (8/7/2021) lalu.
Rektor Universitas Bengkulu
Rektor Universitas Bengkulu Ridwan Nurazi resmi dilantik sebagai Komisaris Utama Bank Bengkulu pada 2019 lalu. Dia dilantik langsubg oleh Gubernur Bengkulu Rosidin Mersyah.
Ridwan mengatakan jabatan rangkap yang diembannya tersebut telah mendapatkan izin dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (DJP)
Discussion about this post