Daily News indonesia – Peta politik pada Pilpres 2024 mendatang akan jauh berbeda dibanding tahun 2014 dan 2019. Banyak nama bermunculan, namun hanya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diunggulkan.
Kata Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, jika dilihat dari figur, elektabilitas dan popularitasnya, yang sangat menonjol adalah Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Popularitas keduanya bagus, elektabilitas berdasarkan hasil survei nasional juga bagus. Dan keduanya saya lihat cukup cerdas secara akademik. Begitu dengan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebenarnya, tapi tingkat popularifasnya terbatas,” ucapnya, Kamis, 11 November 2021.
Bahkan menurut Aidil, andai kedua figur kepala daerah ini berduet di Pilpres 2024, bakal mampu mengalahkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang sudah tiga kali terjun dalam kontestasi elektoral 5 tahunan itu.
“Jika hari ini Pilpres, ketika mereka berkoalisi, saya bisa pastikan keduanya akan menang. Namun jika tidak berkoalisi dan maju dengan pasangan masing-masing, saya meyakini bahwa nanti jika menang akan menang tipis, dan jika kalah akan kalah tipis,” tutur dia.
Bagaimana dengan Prabowo, Aidil menganalisa bahwa Meneteri Pertahanan itu tak akan mendapat tempat lebih lagi di hati masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah, karena tidak konsisten dalam menentukan sikap dan memilih bergabung dengan pemerintah.
“Analisa saya, dengan sikap yang demikian, Prabowo tak lagi mendapat tempat di hati masyarakat, masyarakat Riau juga sama,” ungkap Aidil.
Analisa Serupa
Senada, peluang Guberur Anies menang tebal di Pilpres 2024 juga diungkapkan pengamat politik dari lembaga survei SMRC, Saiful Mujani. Bahkan, ia menyebut, peluang kemenangan itu kian besar, bila PDI Perjuangan tidak mencalonkan Gubernur Ganjar karena menginginkan pasangan Puan Maharani dan Prabowo Subianto.
“Golkar mungkin memasangkan Airlangga dengan Anies, dan partai-partai lain mungkin akan mendukung Anies-Airlangga melawan Prabowo-Puan: PDIP-Gerindra vs the rest,” ucapnya dikutip KBA News, Senin, 8 November 2021.
Saiful Mujani menilai, jika pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani vs Anies Baswedan-Airlangga, atau Ridwan Kamil, Khofiffah atau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), maka Anies Baswedan punya peluang menang sangat besar.
“Maka yang menentukan kemudian adalah apakah PDIP akan tetap dukung Prabowo lawan Anies, karena ingin Puan jadi Wapres Prabowo padahal Prabowo akan kalah sama Anies sehingga target Puan tak tercapai?” papar Saiful Mujani.
Hasil Survei Capres 2024
Nama Gubernur Anies selalu masuk tiga besar hasil syrvei sejumlah lembaga. Misalnya, survei SMRC yang dirilis Sabtu, 9 Oktober 2021, Anies berada di posisi 3 dengan elektabilitas sebesar 11,1 persen.
Sementara di posisi pertama ditempati Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subiato dengan tingkat keterpilihan sebesar 18,1 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapat dukungan 15,8 persen.
Berdasarkan simulasi tertutup 15 nama, elektabilitas Gubernur Anies sebesar 14,3 persen. Dalam survei yang sama, orang nomor 1 di DKI Jakarta itu mencatatkan tingkat elektabilitas sebesar 16,1 persen dalam simulasi tertutup 8 nama.
Adapun dalam simulasi tiga nama, Anies tercatat memiliki elektabilitas 25 persen. Sedabgkan, Prabowo tetap berada di posisi teratas dengan elektabilitas 30,8 persen, unggul tipis di atas Ganjar yang elektabilitasnya 29,3 persen.
#Survei Indonesia Political Opinion
Gubernur Anies berada di posisi pertama dengan elektabilitas 18,7 persen, disusul Ganjar dengan elektabilitas 16,5 persen di peringkat kedua. Di peringkat ketiga ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 13,5 persen.
Sedangkan, Prabowo berada di peringkat kelima dengan elektabilitas 7,8 perseen, kala atas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memiliki elektabilitas 9,9 persen di posisi keempat dalam survei yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO) pada 14 Agustus.
#Survei Charta Politika
Hasil survei Charta Politika menempatkan Anies di posisi tiga dengan elektabilitas sebesar 14,6 persen. Kalah tipis atas Prabowo yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 14,8 persen.
Adapun pada posisi puncak berdasarkan survei Charta Politika yang dirilis 12 Agustus itu ditempatkan Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 16,2 persen.
#Survei Indostrategic
Hasil survei Indostrategic yang dirilis pada 3 Agustus menunjukkan bahwa Gubernur Anies berada di posisi dua dengan elektabilitas sebesar 17 persen, kalah tipis atas Prabowo yang memiki elektabilitas sebesar 17,5 persen. Adapun Ganjar di posisi tiga yang hanya memiliki elektablitas 8,1 persen.
Tetap Fokus Benahi Jakarta
Setelah deklarasi Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera atau ANIES pada Rabu, 20 Oktober 2021 lalu, dukungan demi dukungan agar Gubernur Anies maju di Pilpres 2024 terus berdatangan dari berbagai daerah Indonesia.
Misalnya, dukungan dari kalangan tokoh Indonesia Timur, kelompok milenial dari Makassar, Bang Japar se-Sumatera Selatan, kelompok relawan Tanjak dari Riau, masyarakat Tegal, hingga masyarakat asal Garut, Jawa Barat.
Meski mendapat dukungan secara terbuka dari berbagai elemen, namun Gubernur Anies diakui tetap memilih fokus menata DKI Jakarta hingga tuntas tahun 2022 nanti.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dalam pengakuannya mengatakan, bahwa Gubernur Anies tidak pernah membahas soal pemilihan presiden dan tak terpengaruh oleh dukungan dari beragam masyarakat tersebut.
“Pak Anies sejauh yang saya tahu, tidak pernah membahas soal pilpres karena masih 2024. Saya kira semua sekarang fokus melaksanakan tugas masing-masing,” kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta dikutip dari Antara, Senin, 8 November 2021.
Kata dia, adanya kelompok masyarakat yang mendeklarasikan Anies merupakan hak warga negara untuk berdemokrasi. Seperti yag terjadi beberapa minggu lalu, seorang warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara mendoakan Anies jadi Presiden di 2024.
Warga tersebut mengaku berasal dari Jakarta Selatan dan menetap di Kampung Tanah Merah. “Mudah-mudahan 2024 presiden,” ucap warga tersebut.
Gubernur Anies tak banyak merespons soal dukungan warga itu. Dia menyebut Pilpres 2024 masih lama. Anies tetap ingin fokus terhadap membenahi Ibu Kota di sisa masa jabatannya yag tinggal setahun lagi.(Hasbi)
Discussion about this post