Daily News|Jakarta –Di tengah-tengah kegalauan positioning Partai Gerindra dan kontroversial sekitar rating politik mantan capres Prabowo Subianto, Parameter Politik Indonesia (PMI) mencoba mendongkrat elektabilitas KetumPartai Gerindra itu, dan menyimpulkan Prabowo Subianto memiliki kans tertinggi sebagai capres di 2024.
Tentu saja hasil survey ini bertentangan dengan pendapat public. Namun, Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan jika Pilpres dilaksanakan saat ini dan Presiden Jokowi tidak boleh mencalonkan diri lagi, Prabowo dinyatakan unggul mencapai 19,9 persen.
Lebih lanjut, di urutan kedua, Adi mengatakan ada Anies Baswedan dengan keunggulan 11,9 persen, lalu di urutan ketiga ada Ganjar Pranowo dengan 11,3 persen.
Namun jika dilihat berdasarkan elektabilitas, Adi mengklaim Prabowo tetap berada di urutan pertama dengan 22,1 persen. Kemudian disusul Anies dengan 14,6 persen dan Ganjar dengan 13,9 persen.
“Data elektabilitas menunjukkan Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi capres 2024, baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup,” kata Adi dalam
Sedangkan berdasarkan latar belakang capres cawapres yang diinginkan masyarakat, Adi menuturkan duet dari militer-sipil menjadi yang paling diinginkan masyarakat dengan 30,2 persen lalu disusul duet militer-militer dengan 26,1 persen dan duet sipil-militer 18,6 persen.
“Kombinasi latar belakang militer-sipil paling diminati publik 30,2 persen dibanding sipil-sipil 26,1 persen,” ucap Adi.
Lebih lanjut, selain ada nama Prabowo, Anies dan Ganjar, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono hingga Sandiaga Uno masuk dalam 10 besar capres dengan elektabilitas tertinggi.
Hanya saja, terkait elektabilitas Sandi, Adi mengatakan ada penurunan. Sementara elektabilitas Risma mengalami kenaikan, klaim PMI.
Survei Parameter mengklaim melaksanakan suvei ini pada tanggal 3-8 Februari 2021 kepada 1.200 responden. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel.
Survei memiliki of error survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (DJP)
Discussion about this post