Daily News|Jakarta –Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyo saat memberikan pidato Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada para kader yang tetap loyal sejak awal partai ini berdiri. Termasuk di tengah situasi Demokrat yang tengah digoyang isu pengambilalihan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
SBY merasa bangga dengan sikap para kader Demokrat yang tetap setia dalam situasi apa pun, baik suka dan duka. Ia percaya, kader-kader yang masih bertahan ini tidak akan pernah membuat masalah, berkhianat, atau sampai berniat menjual partai kebanggaan mereka.
“Kader yang tidak pernah mengganggu, membuat masalah dan bahkan berkhianat. Bukan pula kader atau mantan kader yang ingin menjual partai kita demi imbalan uang dan kedudukan,” ujar SBY dalam keterangan videonya, Rabu (24/2).
SBY menegaskan, Partai Demokrat dibangun dengan susah payah pada 20 tahun lalu. Sehingga, ia menilai tidak selayaknya ada kader atau mantan kader yang berupaya menghancurkan partai mereka.
SBY Sindir Kader
Tak hanya itu saja, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu juga menyindir ada kader-kader yang hanya terlihat aktif saat musim pemilu saja. Namun, ia tak menyebut rinci siapa saja kader yang dimaksud.
“Partai yang kita bangun dengan susah payah disertai keringat dan cucuran air mata, bukan pula mereka yang pada tahun-tahun yang berat tidak kelihatan batang hidungnya, dan hanya muncul 5 tahun sekali menjelang kongres untuk memaksakan kehendaknya. Atau menjelang pencalonan anggota legislatif dalam pemilu agar dia dicalonkan,” ungkap SBY.
Maka dari itu, pesan SBY kepada kader-kader Demokrat yang masih loyal dan bertahan dengan kepemimpinan AHY, ia bersumpah akan tetap setia bersama partai yang didirikannya itu.
“Insyaallah sepanjang hayat di kandung badan, saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat, dan jadi benteng, dan bhayangkara partai ini. Menghadapi siapa pun yang akan mengganggu, merusak, merebut dan menghancurkan partai kita,” tutur dia.
“Ini sumpah saya, sumpah dan kesetiaan saya di hadapan Tuhan yang maha esa. Kesetiaan terhadap partai inilah darah saya, juga milik saya yang paling berharga, tentu di bawah kesetiaan saya kepada bangsa dan negara tercinta,” pungkas SBY. (DJP)
Discussion about this post