Daily News|Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Projo DKI Jakarta, Karl Sibarani siap mensukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober mendatang.
“Projo DKI Jakarta bersama rakyat, siap mengawal dan menjaga jalannya pelantikan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia,” tegas Karl dalam jumpa pers ‘Menjaga dan Mengawal Mandat Rakyat’ bersama DPC se-DKI yang diselenggarakan di DanKopi, Kayu Manis, Jakarta Timur, Rabu (9/10/2019).
Karl menjelaskan, adanya pihak-pihak baik perorangan atau kelompok yang ingin menggagalkan proses pelantikan adalah mereka yang berkhianat terhadap konstitusi. Bahkan, lanjut Karl, tindakan tersebut dapat dikategorikan tindakan makar.
“Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk dilakukan penindakan dengan melakukan proses hukum,” ungkap Karl.
Lebih tegas lagi, Projo DKI Jakarta solid mendukung penuh TNI dan Polri dalam upaya mengamankan dan melancarkan jalan proses pelantikan presiden dan wakil presiden mendatang.
“Projo mendukung penuh TNI dan Polri sebagai garda pengaman nasional, untuk menindak tegas dengan menangkap dan mengamankan siapapun itu baik perorangan atau kelompok yang ingin mengganggu jalannya pelantikan presiden dan wakil presiden,” tegas Karl.
Bahwa, lanjut Karl, yang menciderai persatuan nasional adalah kampanye hitam yang melahirkan sikap intoleransi antara sesama anak bangsa.
“Dan adanya penyusupan kelompok yang anti Pancasila, maka dengan ini kami memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan yang sah untuk tidak memberikan ruang kepada ormas atau kelompok yang secara nyata melakukan perpecahan ditengah masyarakat,” kata Karo.
“Bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pembelajaran politik yang baik, bersih dan sehat dengan tidak menghalalkan segala cara untuk berkuasa dan bisa menerima kekalahan dengan bijak dan bisa menerima kekalahan dengan bijak serta siap bertarung dalam pemilu lima tahunan sekali.”
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi, memperingatkan bahwa pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan harus siap menghadapi perlawanan rakyat.
“Kami juga mengimbau kepada pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan harus siap menghadapi perlawanan dan kemarahan rakyat,” kata Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, Selasa (8/10/2019).
Melanjutkan pernyataannya, Budi menulis, “Menggagalkan pelantikan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi sama saja merampas suara rakyat dan menghancurkan demokrasi itu sendiri,” ungkap Budi Arie.
Budi menyebut pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin pada 20 Oktober nanti dimaknai sebagai perayaan mandat rakyat. Menurutnya, Jokowi adalah mandataris rakyat yang terpilih lewat pesta demokrasi lima tahunan.
“Kami yakin dengan energi dan tenaga rakyat. Kami yakin rakyat bersama Jokowi karena Jokowi ada di hati rakyat,” kata Budi
Discussion about this post