Daily News|Jakarta – Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menyebutkan empat kriteria menteri ideal untuk mengisi kabinet Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin lima tahun mendatang. Pertama, kata Masinton, menteri Jokowi harus mempunyai karakter yang kuat dan tidak mempunyai agenda sendiri di luar agenda pemerintah.
“Kedua, menteri Jokowi harus memiliki keberanian, termasuk, keberanian untuk mengambil kebijakan yang tidak populis,” ujar Masinton saat mengisi diskusi di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat (18/10/2019).
Ketika ada kebijakan tidak populer di mata masyarakat, kata Masinton, menteri harus berani untuk menjalankan kebijakan tersebut sambil menjelaskan kepada masyarakat manfaatnya. Dia mengingatkan agar jangan sampai menteri nantinya bersembunyi saat diprotes masyarakat dan menyerahkan semuanya kepada Presiden.
“Jangan sampai menteri yang ambil kebijakan tidak populis lalu dia ngumpet di balik ketiak Presiden. Dia yang harus tanggungjawab. Jangan jadi terbalik,” ungkap dia.
Ketiga, lanjut Masinton, menteri Jokowi harus memiliki komitmen dan loyalitas tinggi ke Presiden. Terlebih, kata dia, saat ini memasuki periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi.
“Jangan ada menteri yang punya agenda sendiri. Jangan sampai mikir aji mumpung sambil bekerja atau bekerja sambil pencitraan diri,” kata dia.
Keempat, menteri Jokowi harus mampu bersiasat dengan baik dalam menjalankan tugasnya dan dihadapkan pada kepentingan politik. Menteri Jokowi harus bekerja profesional.
“Jangan melakukan guntingan dalam lipatan. Bekerjalah profesional,” tambahnya.
Keempat kriteria tersebut, kata Masinton, harus benar-benar dimiliki menteri Jokowi sehingga bisa menghadapi tantangan bangsa dan memberikan solusi yang tepat. Apalagi, tantangan ke depan semakin besar khususnya di bidang ekonomi.
“Dari segi ekonomi, ekonomi dunia sedang mengalami pelambatan dan ini akan berdampak kepada ekonomi global secara keseluruhan. Karena itu, tim ekonomi Jokowi harus mampu menjawab tantangan ekonomi ini,” tutur dia.
Tantangan lain, kata Masinton, tantangan keamanan dan ideologi. Dalam aspek ideologi, ada tantangan dari kelompok kecil yang bersikap dan bertindak ekstrim. Tantangan ketiga adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nasional.
“Menurut saya tantangan-tantangan ini harus diformulasikan dalam susunan kabinet yang dibuka dari lima pintu rekuritmen tadi. Nah dari paprol ya yang rekomendasikan kader yang sudah teruji di bidangnya. Tidak bisa dikotomikan antara parpol dan nonparpol. Yang penting integritas kerja,” pungkas Masinton.
Discussion about this post