Daily News|Jakarta – PDI Perjuangan mencermati bahwa tantangan yang dihadapi bangsa dan negara saat ini tidak ringan. Jelang pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR minggu depan, PDI Perjuangan menyuarakan perlunya energi positif dan gotong royong seluruh anak negeri di dalam menghadapi berbagai persoalan.
Seperti masalah kebakaran hutan dan lahan, intoleransi dan radikalisme, masalah menarik investasi, dan upaya memerbaiki kondisi perekonomian nasional yang terdampak perang dagang Amerika Serikat dan China.
“Saatnya perkuat energi positif bangsa. Gotong royong di seluruh lini kehidupan anak bangsa diperlukan agar kita bisa menghadapi berbagai persoalan dalam negeri bersama-sama. Adapun terkait dengan persoalan ideologis seharusnya sudah selesai. Pancasila membuat Indonesia kokoh bersatu, jangan bawa ideologi lain yang bisa memecah belah bangsa,” ujar Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Jumat (27/9/2019).
PDI Perjuangan mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan nasional sangatlah penting. Ancaman dari luar nyata dan ada.
“Kita harus mencermati apa yang terjadi di Arab Saudi. Dunia internasional masih terperangah dan panik atas serangan besar dan canggih atas kilang minyak Aramco milik Arab Saudi dengan menggunakan 18 pesawat tanpa awak yang memicu kenaikan harga minyak dunia,” tuturnya.
“Artinya ancaman dari luar itu sangat nyata. Dalam situasi ketidak pastian dunia ini, seluruh bangsa Indonesia seharusnya bersatu. Jika energi bangsa dihabiskan ke dalam, maka kita akan kehilangan orientasi di dalam mewujudkan tanggung jawab membangun persaudaraan nasional,” sambung Hasto.
PDI Perjuangan mengingatkan bahwa Indonesia adalah bangsa besar dengan rekam jejak sejarah yang mengagumkan. Tidak hanya rekam jejak sejarah peradaban dengan Borobudur dan Prambanan pada Abad 7-8. Tapi, di abad 20 pun, Indonesia berhasil mengguncangkan dunia dengan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.
“Ini bukti bahwa Indonesia mampu hadir sebagai bangsa pelopor sehingga angkatan bersenjata Indonesia pun terkuat di belahan bumi selatan pada periode 1960-an,” ucap mantan Sekretaris Tim Kamoanye Nasional (TKN) duet Jokowi-KH Ma’ruf Amin di Pilres lalu.
Menurutnya, apa yang terjadi di India, mitra Indonesia di KAA tahun 1955, penting sebagai pembanding. India kata Hasto, sudah berhasil dengan teknologi luar angkasa sehingga bisa meluncurkan roket tanpa awak ke Bulan. Mereka juga lebih maju dalam penguasaan teknologi informasi.
“Karena itulah apa yang dicanangkan Presiden Jokowi agar Indonesia berkemajuan melalui peningkatan kualitas SDM secara progresif dan masif sangatlah tepat. Kedepankan open mind dan outward looking agar Indonesia sungguh berkemajuan dan berkontribusi besar pada peradaban dunia yang merindukan keadilan dan kedamaian,” tandas Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan, berbicara soal perlunya ensrgi positif jelang pelantikan DPR/MPR RI.
Discussion about this post