Daily News|Jakarta – Para petinggi DPP Partai Golkar dikabarkan berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/3) malam ini. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengonfirmasi kabar kunjungan tersebut.
Dia menyebut lawatan itu akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Ya Insya Allah kami rombongan DPP Partai Golkar yang langsung dipimpin oleh Ketua Umum akan berkunjung ke kediaman pak SBY di Cikeas,” kata Doli kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/3).
Ketua Komisi II DPR RI itu tak merinci apa saja agenda yang akan dilakukan kedua partai. Dia berkata lawatan petinggi partai beringin untuk merawat silaturahmi dengan Demokrat.
Kabar pertemuan Golkar dengan Demokrat itu juga dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Azis Syamsudin.
Petinggi Golkar lainnya, Agus Gumiwang Kartasasmita pun mengonfirmasi hal itu. Agus menyebut dia akan ikut berpartisipasi dalam kunjungan ke rumah SBY malam ini.
“Nanti malam. Insya Allah [ikut],” tutur pria yang juga menjabat Menteri Perindustrian itu.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membenarkan rencana pertemuan ini. Menurutnya sejak pekan kemarin Golkar memang berharap bisa bertemu SBY.
“Ini adalah courtesy yang diminta rekan rekan Partai Golkar minggu lalu. Tentu kami sangat terbuka, tidak hanya dengan Golkar tapi parpol sahabat lainnya juga,” kata Hinca kepada CNNIndonesia.com.
Saat ini, posisi Partai Golkar dan Partai Demokrat tak ada dalam satu haluan. Partai Golkar bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Joko Widodo, setidaknya sejak Pilpres 2019. Sementara Demokrat memilih posisi di luar pemerintahan usai pilpres tahun lalu namun bukan sebagai oposisi.
Belakangan ini Partai Demokrat mulai terbuka dan tegas menyatakan pendapatnya dalam berbagai isu politik nasional dengan nada kritis dan berseberangan dengan kebijakan pemerintah.
Masyarakat menyambut baik kepedulian SBY terhadap masalah-masalah bangsa secara proporsinal dan tepat yang bukan merupakan politik partisan, atau oposisi buta yang selalu memandang negatif apapun kebijakan yang diambil pemerintah. (DJP)
Discussion about this post