Daily News|Jakarta – Polisi Indonesia diberitakan pers dunia berhadapan dengan aksi demo pelajar sekolah menengah, yang melakukan aksi protes terhadap undang-undang baru yang dianggap melemahkan KPK.
Diberitakan oleh media masa dunia, dan kantor berita AP bahwa Polisi anti huru hara di Indonesia telah bentrok dengan pengunjuk rasa ketika ribuan siswa melanjutkan demonstrasi menentang undang-undang baru yang mereka katakan telah melumpuhkan badan anti-korupsi negara.
Pihak berwenang memblokir jalan-jalan menuju gedung parlemen di Jakarta, tempat 560 anggota dewan perwakilan, yang masa jabatannya berakhir pada hari Senin, mengadakan sesi terakhir mereka.
Bentrokan antara mahasiswa yang melempar batu dan polisi anti huru hara pecah pada Senin malam ketika polisi mencoba membubarkan para pengunjuk rasa, mulai dari siswa sekolah menengah hingga mahasiswa, yang berusaha mencapai parlemen setelah ketenangan sebagian besar telah kembali ke ibukota negara itu selama empat hari terakhir.
Para pengunjuk rasa membakar ban dan melempari polisi dengan batu, bom bensin, dan petasan di dekat jalan yang diblokir. Polisi anti huru hara merespons dengan menembakkan gas air mata dan meriam air.
Bentrokan serupa juga terjadi di kota-kota Indonesia lainnya, termasuk di kota Bandung Jawa Barat dan di Makassar, ibukota provinsi Sulawesi Selatan, di mana seorang siswa terluka parah pada hari Jumat setelah secara tidak sengaja terkena baju besi anti huru hara.
Sebuah protes juga berubah menjadi kekerasan di kota kelahiran Presiden Joko Widodo di kota Solo di Jawa Tengah, di mana massa yang marah melemparkan batu ke arah polisi, melukai setidaknya empat perwira wanita.
Para demonstran sangat marah karena parlemen mengesahkan undang-undang yang mengurangi wewenang KPK. Aktivis mengatakan revisi itu melemahkan kekuatan salah satu lembaga publik paling kredibel di negara di mana polisi dan parlemen dipandang sebagai institusi korup.
Mereka juga menuntut anggota parlemen yang baru untuk mengubah pasal dalam hukum pidana yang diusulkan, termasuk yang akan mengkriminalisasi berbagai kegiatan seksual seperti seks pranikah.
Protes telah berkembang sejak pekan lalu dan berubah menjadi kekerasan di beberapa kota, dengan pembakaran pos polisi dan fasilitas umum seperti gerbang tol dan halte bus.
Setidaknya tiga orang, termasuk dua siswa di kota Kendari di pulau Sulawesi, telah meninggal dan beberapa ratus lainnya terluka.
Kematian para siswa memicu kemarahan nasional, mendorong Widodo untuk menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan memerintahkan kepala polisi nasional untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
Protes, yang menggarisbawahi tantangan Indonesia dalam mengubah citra yang sarat korupsi, telah mengancam kredibilitas Widodo, yang baru-baru ini terpilih kembali setelah berkampanye untuk pemerintahan yang bersih.
Menurut media internasional, Jokowi menghadapi kerusuhan pada bulan Mei oleh para pendukung kandidat yang kalah, mantan Jenderal Prabowo Subianto, tetapi protes baru tidak terkait dengan partai tertentu, dan sebaliknya dipimpin oleh pelajar sekolah menengah, yang secara historis telah menjadi kekuatan pendorong perubahan politik.
Para siswa menuntut agar Widodo mengeluarkan peraturan pemerintah yang menggantikan undang-undang baru tentang komisi korupsi, yang dikenal dengan singkatan Indonesia, KPK. Komisi anti-korupsi sering diserang oleh anggota parlemen yang ingin mengurangi kekuatannya.
Widodo mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa pemerintah tidak akan melarang demonstrasi siswa dan meminta pengunjuk rasa untuk menghindari kerusakan fasilitas umum.
Widodo mengatakan Kamis lalu bahwa ia sedang mempertimbangkan mencabut undang-undang anti-korupsi yang baru. Namun, gagasan itu langsung ditentang oleh anggota koalisinya di parlemen yang ingin mengurangi kekuasaan KPK. (HMP)
Discussion about this post