Daily News|Hong Kong – Pemerintah Hong Kong akan memulai sesi dialog dengan masyarakat pada pekan depan. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengungkap, aksi demonstrasi yang terus terjadi menimbulkan berbagai permasalahan.
“Masyarakat Hong Kong benar-benar telah mengumpulkan banyak masalah ekonomi, sosial, dan bahkan politik yang mengakar. Saya berharap berbagai bentuk dialog ini dapat menjadi landasan bagi kita untuk berdiskusi,” kata Lam seperti dikutip Reuters, Selasa (17/9).
Dialog nantinya dilaksanakan dengan keterbukaan. Salah satu tujuannya memang dalam rangka meredam amarah publik. Meski begitu, Lam menekankan bahwa dialog bukan berarti menghilangkan penegakan hukum.
“Tapi saya harus menekankan di sini, platform dialog tidak berarti kita tidak harus mengambil tindakan penegakan hukum yang tegas. Menekan kekerasan di depan kita masih menjadi prioritas,” demikian Lam.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa di Hong Kong digelar kurang lebih 4 bulan. Dimulai sejak pertengahan Juni 2019. Awalnya demonstrasi memprotes pembahasan RUU Ekstradisi yang mengizinkan ekstradisi tersangka ke China daratan.
Pengadilannya dikendalikan oleh Partai Komunis China. Aksi lalu meluas menjadi tuntutan untuk reformasi demokrasi. Pada awal September, Lam mengumumkan pencabutan secara permanen RUU Ekstradisi.
Discussion about this post