Daily News|Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menyatakan bahwa nilai transaksi yang diperdagangkan di pasar kripto Indonesia mencapai rata-rata 1,7 triliun per hari.
“Aset kripto ini sangat potensial. Data yang kami terima terakhir(nilai transaksi) di 2021, satu hari mencapai Rp1,7 triliun secara rata-rata,” katanya dalam pembukaan webinar The Asian Heroes: Milfest X PPI Tiongkok, Sabtu (3/7).
Secara demografi, Jerry membeberkan 90 persen investor aset kripto merupakan anak muda dengan rentang umur 20-30 tahun.
Melihat begitu besar dana di pasar aset digital, Jerry menyebut bahwa pemerintah tidak mau menganggurkan potensi yang ada.
Berbeda dengan China yang melarang perdagangan aset kripto dan Amerika Serikat (AS) yang memberikan kewenangan bursa kripto kepada swasta, Indonesia bakal mengelola bursa kripto melalui Bappebti di bawah Kemendag.
Jerry mengatakan bahwa Kemendag memiliki kewenangan karena aset kripto di Indonesia digolongkan sebagai komoditas, bukan mata uang.
Ditargetkan rampung akhir tahun ini, Jerry menyebut pemerintah Indonesia bakal menjadi pertama yang mengelola bursa kripto negara sendiri.
Dengan keterbukaan Indonesia terhadap aset digital, Jerry berharap para pelaku di luar negeri yang tidak memiliki wadah di negaranya dapat hijrah ke bursa kripto Indonesia.
“Ini penting karena pertama, kita ingin meregulasi, melihat, karena potensi digital aset ini luar biasa. Kedua, bisa menarik orang luar yang mau main aset kripto ke Indonesia,” katanya.
Terpisah, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menyebut transaksi uang kripto tembus Rp370 triliun per Mei 2021. Transaksi ini naik 5 kali lipat dari akhir 2020 sebesar Rp65 triliun.
Sementara itu, jumlah investor aset kripto di Indonesia sudah menembus 6,5 juta orang. Angka itu naik pesat dari catatan Kemendag pada akhir 2020 yang menyentuh 4 juta orang. (DJP)
Discussion about this post