Daily News|Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi diharapkan menyurati pemerintah Inggris. Hal itu terkait keberadaan tokoh separatis Papua, Benny Wenda. Pemerintah Indonesia dinilai bakal kerepotan apabila Benny dibiarkan.
“Kita mungkin perlu membahas dengan Inggris atau kirim surat. Ini agak repot. Kalau enggak disanggupi oleh Inggris, malu kita. Kalau dia (Benny) dibiarkan saja, ini kita juga repot,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR Asril Hamzah Tanjung di ruang rapat Komisi I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/9).
Komisi I tengah mengadakan rapat kerja dengan Menlu. Menurut Asril, Retno perlu mengingatkan para perwakilan Indonesia di luar negeri mengenai sepak terjang Benny Wenda. “ita perlu mengingatkan duta besar, mudah-mudahan Kemlu sudah mengingatkan para dubes dan perwakilan yang 132 di luar negeri itu,” ujar Asril.
Asril mengungkap, dirinya pernah berkunjung ke Inggris dan bertemu dengan parlemen Inggris. Asril menjelaskan, parlemen Inggris meminta Benny tidak terlalu dipublikasikan. “Menurut mereka itu ‘ah Benny Wenda tidak usah terlalu disebut-sebut, jangan dipublikasi, nanti tambah besar dia’,” kata Asril
Asril pun menyebut, “Sedangkan Badan Siber, BSSN-nya di Inggris itu juga demikian, dia terlalu teknis jadi tidak menangani masalah politik, masalah Benny Wenda, acuh saja. Pokoknya caranya siber itu begini. Tapi yang saya tangkap dari parlemen sana, ‘Benny Wenda itu jangan sering-sering disebut-sebut, jangan dipublikasikan, nanti gede’. Tapi gimana ya, ndak dipublikasikan tapi besar dia? Ini yang kita ingatkan.”