Daily News|Jakarta – Indonesia mengenang Oktober sebagai Bulan Sumpah Pemuda. Ikrar pada 91 tahun yang lalu itu menunjukkan semangat perjuangan pemuda Indonesia. Semangat yang tidak pernah luntur, hanya cara dan alatnya berubah. Alat perjuangan pemuda masa lalu dan masa kini tentu berbeda.
Pada masa lalu, para pemuda menggunakan organisasi hingga mengangkat senjata sebagai cara berjuang. Mereka juga memanfaatkan aneka forum untuk menyuarakan nilai-nilai yang diperjuangkannya.
Algemeene Studie Club (ASC) yang didirikan Bung Karno atau Perhimpunan Indonesia yang pernah dipimpin Bung Hatta adalah contoh alat perjuangan pemuda masa lalu. Mereka memanfaatkan aneka organisasi untuk memantapkan perjuangan
Di masa kini, organisasi tetap menjadi salah satu alat perjuangan para pemuda. Bedanya, diskusi para pemuda masa kini tidak selalu bertatap muka langsung atau populer dengan istilah kopi darat. Kemajuan teknologi membuat aneka diskusi dan komunikasi bisa dilakukan di dunia maya. Lebih praktis lagi, aneka hal bisa dibicarakan melalui ponsel di genggaman.
“Di sisi teknologi informasinya sangat banyak sekali yang bisa dimanfaatkan berkaitan dengan kapasitasnya dan wawasan,” kata Imam Gunawan, Asdep Kewirausahaan Pemuda Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui rilis, Minggu (27/10/2019).
Bahkan, bisa disebut ponsel adalah salah satu senjata milenial. Melalui ponsel, generasi muda masa kini bisa mengornisasi diri untuk aneka keperluan. Mulai dari ajakan berdonasi sampai berkumpul untuk aneka alasan.
Fungsi yang berkembang membuat ponsel menjadi bagian penting bagi kehidupan masa kini. Banyak orang gelisah atau merasa ada yang tidak lengkap jika tidak memegang ponsel atau ponselnya tidak beroperasi normal.
“Penggunaan gadget saat ini sudah menjadi kebutuhan utama dan bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya millennial. Gadget tidak hanya digunakan untuk kebutuhan berkomunikasi sehari-hari untuk keperluan pribadi, keluarga dan pekerjaan, tetapi juga untuk pengembangan ekonomi digital e-commerce maupun akses berita dan informasi melalui media online dan media sosial,” ungkap Mariani Solihah, Head of Personal Accident, Health, Travel & Affinity Allianz Utama Indonesia.
Pentingnya ponsel membuat perlindungan terhadap gawai ini diperlukan. Perlindungan gawai bisa dilakukan lewat berbagai cara. Install antivirus, memasang antigores, sampai asuransi. “Ada dua jenis asuransi gadget dari Allianz, Easycover dan Maxcover. Perbedaan keduanya hanya terdapat pada claim kehilangan akibat pencurian. Klaim akibat pencurian hanya ada dalam produk Maxcover. Untuk saat ini Allianz baru menawarkan asuransi gadget ini saat pembelian handphone baru saja sih, tapi nggak menutup kemungkinan kedepannya kita buka yang lain juga,” pungkas Mariani.
Discussion about this post