Daily News|Jakarta – Gejala survei dilakukan untuk keperluan mendongkrat popularitas dan kemudian elektabilitas adalah fenomena tak sehat dalam demokrasi kita, sejak reformasi.
Kandidat Walikota Solo yang diusung Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo Achmad Purnomo menyerahkan pencalonannya di Pilkada Solo 2020 kepada DPP PDIP dan tak menganggap serius hasil survei.
Diketahui, survei terbaru dari lembaga Solo Raya Polling mengungkapkan elektabilitas putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menyalip elektabilitas Purnomo yang sebelumnya memimpin.
“Saya enggak tanggapi saja daripada ditafsir macam-macam. Ya sudah kita amati saja, kita lihat saja,” kata Purnomo saat dihubungi, Selasa (23/6).
“Survei itu kan hanya bunga-bunga demokrasi. Saya tidak akan terpengaruh, saya serahkan sepenuhnya kepada DPP,” ia menambahkan.
Purnomo sendiri masih percaya dengan DPC PDIP memberi dukungan penuh untuk dia dan pasangannya, Teguh Prakosa.
“Saya hanya diberi tugas oleh DPC PDIP. Saya tahu pasti proses penetapan dan penentuan calon. Itu yang membuat saya terus semangat dan percaya diri,” katanya.
Sebelumnya, DPC PDIP Solo mencalonkan pasangan Purnomo-Prakosa untuk Pilwalkot Solo 2020. Di tengah jalan, nama Gibran muncul sebagai calon dari PDIP karena melobi DPD PDIP Jawa Tengah.
Rivalitas antara Purnomo dan Gibran pun mencuat. Keduanya kini sudah menjalani seleksi di DPP PDIP. Namun, belum ada keputusan siapa yang direkomendasikan untuk maju di Pilkada dari PDIP.
Berdasarkan Solo Raya Polling, elektabilitas Gibran terus meningkat sejak Januari. Di sisi lain, Purnomo justru menurun.
Hingga berita ini ditulis, rival Purnomo dalam meraih rekomendasi dari DPP PDIP, Gibran Rakabuming Raka masih bungkam dan hanya membaca pesan singkat yang dikirim kepadanya. (DJP)
Discussion about this post