Daily News|Jakarta – Pasokan batu bara bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di wilayah Sumatera kian handal dengan hadirnya kapal angkutan batu bara jenis Supramax dengan nama KM Malahayati Baruna. Peresmian kapal itu berlangsung di jetty PLTU Suralaya, Banten pada hari ini, Rabu (2/20/2019).
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan KM Malayahati merupakan kapal milik ke-10 PT Pelayaran Bahtera Adhiguna. Kapal anak usaha PLN itu memiliki kapasitas angkutan 56.000 DWT. ” Prioritasnya untuk mengangkut batu bara untuk PLTU di Sumatera,” kata dia dalam sambutannya di Banten, Rabu (2/10/2019).
Inten menuturkan kapal angkut batu bara ini diberi nama Malahayati yang merupakan pahlawan wanita Aceh. Terinspirasi dari kisah Malahayati sebagai laksamana laut perempuan pertama dunia yang menaklukan panglima Belanda. Dari nama itu diharapkan semangat manajemen tangguh dalam memberikan layanan paripurna. “Nama itu suatu doa,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Utama Pelayaran Bahtera Adhiguna, Ruly Firmansyah menambahkan pihaknya memiliki armada kapal lebih dari 60 kapal angkut dengan kemampuan total tonase tahun ini sebesar 22 juta metrik ton. Rute angkutan yang dilayani saat ini 50 rute angkutan dari pelabuhan muat ke PLTU di seluruh nusantara dan akan semakin bertambah seiring pembangunan peningkatan listrik Indonesia.
“Kami pendukung utama mata rantai penyediaan energi primer dengan penambahan kapal armada,” ujarnya.
Ruly menuturkan tahun ini menjadi titik awal perusahaan bertransformasi menjadi perusahaan yang tidak hanya melayani kebutuhan transportasi batu bara saja. Namun menjadi perusahaan Integrated Service for Securing Supply Sustainability, yang diutamakan menunjang operasional pembangkitan tenaga listrik.
Sejalan dengan hal ini, pengembangan bisnis yang sedang digarap diantaranya layanan Waterway Dredging solusi layanan untuk pemeliharaan alur dermaga. Kemudian layanan Backhaul Cargo sebagai optimasiliasi kapasitas muatan perjalanan balik dengan target barang angkutan MTU (material transmisi utama) dan MDU (material distribusi utama) serta layanan Jetty Management. “Untuk backhaul dan jetty kami launching 2020 nanti,” ujarnya.
Discussion about this post