Daily News | Indonesia – Hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), persebaran suhu panas dominan berada di selatan khatulistiwa, salah satunya di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara sedang terjadi, inilah yang menyebabkan panas udara di Jakarta tembus 36,5 derajat celcius pada Minggu (20/10/2019)
Tidak hanya itu, panas suhu udara di Jakarta erat kaitannya dengan gerak semu matahari.
“Gerak semu itu bahasa awamnya, artinya posisi matahari terhadap bumi itu berbeda-beda (padahal sejatinya bumi yang mengelilingi matahari, tapi karena kita melihatnya di Bumi, maka pandangannya seolah-olah matahari yang bergerak terhadap bumi) jadi dianggap gerak semu,” ucap Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin kepada seperti diwartakan Kompas.com, Senin (21/10/2019).
Gerak semu matahari, menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah selatan khatulistiwa relatif menjadi lebih banyak. Dampak yang diakibatkan, meningkatkannya suhu udara pada siang hari.
Menurut pantauan BMKG, dalam dua hari belakangan ini, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering dan cenderung menghambat terciptanya awan yang berfungsi menghalangi pancaran sinar matahari ke bumi. (Smh)
Discussion about this post