Daily News Indonesia | Jakarta – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) Laksamana Madya Yudo Margono memastikan sudah tidak ada lagi kapal nelayan China yang berlayar di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia sekitar perairan Natuna.
Yudo mengatakan bahwa pihaknya sudah memantau lewat pesawat patroli CN-235 pada Rabu (8/1). Hasilnya, sudah tidak ada tidak kapal China di ZEE sekitar Natuna.
Hasil serupa diperoleh hasil pemantauan menggunakan radar Automatic Identification System (AIS) pada hari ini, Kamis (9/1). Tidak ada lagi kapal China yang berlayar di ZEE sekitar Natuna.
“Saya pastikan berikutnya kemarin menggunakan CN-235 sudah tidak ada. Tadi pagi kami menggunakan AIS sudah tidak ada,” ujar Yudo di Markas Kogabwilhan, Jakarta, Kamis (9/1).
Mulanya, kata Yudo, ada 30 kapal nelayan China yang berlayar di ZEE sekitar Natuna. Ada pula tiga kapal coast guard China yang mengawal kapal-kapal nelayan tersebut.
Kini semuanya sudah tidak terlihat berlayar di ZEE sekitar perairan Natuna.
Yudo mengatakan kapal coast guard China kini tengah menuju perairan Malaysia. Oleh karena itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh Indonesia.
“Tidak perlu kita curigai, tapi dari patroli bahwa sudah tidak ada kapal ikannya. Sehingga ya sudah biarkan saja mungkin mereka lintas damai,” ujarnya.
Yudo lalu menyampaikan bahwa Kogabwilhan I tidak memiliki kendala dalam mengawasi perairan Natuna. Sebab, dia mengklaim TNI Angkatan Laut dan Udara selalu melakukan operasi rutin di kawasan tersebut.
“Nah dengan adanya Kogabwilhan ini, tinggal mengkobinasi saja antara TNI AU dan TNI AL karena operasinya gabungan,” ujar Yudo.
Ihwal kaitan antara kedatangan Presiden Joko Widodo dengan kepergian kapal China dari Natuna, Yudo enggan bicara banyak. Dia pun tidak mau berspekulasi.
Dia tidak bisa memastikan kapal-kapal China meninggalkan ZEE Indonesia di Natuna usai Presiden Jokowi datang ke lokasi tersebut.
“Kami tidak tahu,” ujar Yudo.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal Sisriadi menyebut kapal nelayan China meninggalkan ZEE Indonesia di sekitar Natuna usai Presiden Joko Widodo datang ke sana. Kala itu, Jokowi datang menaiki KRI Usman Harun bersama Panglima TNI dan beberapa petinggi negara lainnya.
“Dengan pengamatan dari TNI AU melalui udara, mereka artinya kapal-kapal China yang melakukan illegal fishing sudah keluar dari ZEE kita pasca kunjungan presiden ke Natuna,” kata Sisriadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. (HMP)
Discussion about this post