Daily News|Jakarta – “Saya begitu kejokowian punah 2015; mengkritisi di Sosmed; saya dibully abis. Kalimat paling menyakitkan: dituding tak dapat jabatan. Saya kala itu merasa benar-benar sendiri,” tulis Iwan Piliang yang viral di beberapa group WA, kemarin.
“Padahal kalau saya mau ketika diminta menghadap ke Istana 12 Feb 2015 , dalm pertemuan sejam, saya sudah duduk jd Preskom sebuah BUMN yg RUPS Maretnya.”
Saya menolak. Saya hanya minta ganti dg bebaskan Antasari kala itu.
“Kejokowian punah mulai dari hari ke-6 ia di Istana; dengan disambutnya Sam Pa, China Sonangol berkarpet Merah di Istana. Hari ketiga Jkw di Istana, akses saya bertemu diduga di-cut melalui Mrl, menantu LBP yg berujung fitnah kepada Albiner SITOMPUL, sosok bintang satu AD yg saya rekomen sbg Kepala Biro Pers dan diterima Jkw. Hanya 7 bulan Albiner menjabat.”
“Mengkritisi sebagai kawan tetap saya lakukan. Bahkan bertemu tak sengaja 21 Jan 2018 di Palembang ia ajak bicara 4 mata di kamar hotel 1,5 jam. Saya pun mencetakkan buku Melawat ke Barat Adinegoro, dengan uang sendiri, dan ia bagi di Hari Pers di Padang. ia juga datang sesuai saran ke kediaman Adinegoro di Sawahlunto.”
“Jkw tak berkutat dg oligarki di sekitarnya, dan peran dominan LBP terindikasi kaki tangan oligarki. Selain irama partai gendangnya mesti dituruti.,” tulis Iwan.
Kalau hari ini buzzeRp dihebohkan, jika ada sejarah yg dituliskan pada 2013 hg 2014 rumah kami di Cempaka Putih sbg posko 22 orang tim media kleindestein; murni inisiatif saya pribadi. Kemudian lahir Jasmev dan tim buzzer dibentuk Ahok.
“Tim kami di kediaman saya pernah mengoreksi angka-angka yg dinaikkan Political Wave. Dari situ kami melihat ada dua Mashab. Mashab pembuat konten empirik sesuai kejokowian, dan Mashab blasting konten untuk Sekadar top of mind.”
“Di luar di rumah saya 2014, ada juga kami punya Posko independen di Cokroaminoto 100, meminjam lahan warga menteng yg kosong, non partai. Di posko ini juga terasa dianak-tirikan jaringan “oligarki” dg acap memghambat Jkw jgn hadir.””
Buzzer hari ini kelanjutan 2014 di mana leadernya tetap; malah di bawah LBP Ada PT-nya di kordinasi Ezky, dan konten Ulin. Itu salah satu ada salah dua, tiga,” tulis Iwan.
Mereka bisa saya duga tajam mengkhianati ruh dasar komunikasi. Mereka lupa dalam komunikasi publik ada getar Illahiah, tutupnya. (DJP)
Discussion about this post