Daily News|Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menegaskan, rekonsiliasi bukan berarti dirinya menjadi lembek. Dia mengatakan rekonsiliasi adalah langkah yang dilakukan untuk fokus pada revolusi akhlak.
“Rekonsiliasi, buka dialog, damai berarti Habib Rizieq mulai lembek ni. Iyeeee unyil. Gue bukan kue apem lembek,” kata Rizieq dalam ceramah Maulid Nabi Muhammad di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (15/11/2020) dini hari.
Menurut Rizieq, rekonsiliasi itu merupakan salah satu dari tujuan terciptanya revolusi akhlak. Hal itu tertuang sebagaimana ajaran Islam.
“Kenapa Habib Rizieq dan kawan-kawan masih buka pintu dialog, rekonsiliasi masih buka pintu perdamaaian. Revolusi ngga buka pintu dialog bukan revolusi akhlak,” ujar Rizieq.
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab menyinggung peluang rekonsiliasi dengan pemerintah. Dia mengaku bersedia asal pintu dialog dibuka dan menyetop kriminilasiasi terhadap ulama.
Rizieq berkata, mana mungkin sebuah rekonsiliasi bisa berjalan jika pintu dialog tak dibuka sama sekali. Namun hingga kini tak ada dialog yang dibuka sama sekali oleh pemerintah.
“Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog. Dialog itu penting sudah dan ngga boleh penguasa itu tangkap kanan tangkap kiri. Kriminilasisi sudah enggak boleh,” ujar Habib Rizieq sebagaimana dilihat dalam YouTube Front TV, Kamis.
Isu rekonsiliasi setela HRS Kembali ke tanah air dihembuskan oleh beberapa tokoh nasional yang melihat urgensi adanya dialog Kembali antara HRS dan Pemerintah, agar iklim politik menjadi tenang dan kondusif.
Namun, ada pihak-pihak yang ingin mengekspos isu ini menunjukkan bahwa ajakan rekonsiliasi itu dating dari pihak HRS, untuk menunjukkan kelemahan posisi HRS dalam berbagai isu di satu pihak, dan bahwa HRS sudah menyerah pada poisisi yang menerima apapun posisi pemerintah.
“Ini yang ingin diluruskan Habib,” kata netizen. (DJP)
Discussion about this post