Daily News|Jakarta – Sejumlah tokoh mulai dari Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo hingga Rachmawati Soekarnoputri akan mendeklarasikan sebuah gerakan yang dinamakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada Selasa (18/8). Gerakan ini merupakan wujud dari keresahan seluruh elemen masyarakat yang prihatin terhadap perkembangan bangsa Indonesia ke depan.
Jubir Khusus Partai Gerindra, Habiburokhman, menilai tidak ada yang salah dengan deklarasi KAMI oleh sejumlah tokoh tersebut. Menurut dia, hak berpendapat merupakan hak seluruh bangsa Indonesia.
“Ya enggak ada masalah. Biarkan masyarakat yang menilai. Selama acara dilaksanakan dengan memenuhi protokol anti-penularan COVID-19, ya silakan saja. Kita tidak boleh menghalangi kebebasan menyampaikan pendapat,” ujar Habiburokhman, Minggu (16/8).
Menurut dia, keberadaan gerakan ini tidak akan menimbulkan kegaduhan politik. Habiburokhman malah menilai, keberadaan gerakan ini akan bermanfaat bagi pemerintah dan DPR dalam menghadapi masalah bangsa.
“Kan kita juga perlu mendengarkan masukan dari mereka,” tutur dia.
Diketahui, deklarasi KAMI akan digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta. Pada hari deklarasi itu akan dibacakan pula maklumat yang diberi judul Maklumat Menyelamatkan Indonesia. Di dalamnya terdapat 8 tuntutan rakyat yang nantinya akan ditujukan kepada seluruh penyelenggara negara yang dinilai bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi saat ini di Indonesia.
“Kami mengajukan 8 tuntutan. Ada tuntutan kepada penyelenggara negara, pemerintah, sekaligus spesifik kepada Presiden. Inilah gambaran dari maklumat menyelamatkan Indonesia yang akan kami sampaikan pada selasa 18 Agustus 2020,” ucap Din Syamsuddin dalam konferensi pers virtual, Sabtu (15/8).
“Maklumat itu memuat antara lain butir-butir keprihatinan kami terhadap kehidupan kebangsaan kita khususnya di bidang ekonomi, politik, hukum, dan HAM, kami akan jelaskan dalam tiap butir sektor itu apa yang kami nilai, terjadi penyimpangan dan penyelewengan,” lanjut dia. (DJP)
Discussion about this post