Daily News|Jakarta –Netizen akhir-akhir ini mengulas, bahkan berdebat, tentang pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan mengomentari genangan air local di berbagai tempat di Jakarta. Anies menyatakan bersyukur bahwa meskipun terjadi banjir local tetapi tidak sedahsyat tahun-tahun sebelumhya.
Anies bilang: “Atas Izin Allah Banjir Surut”. Pernyataan ini yang mengundang komentar dari lawan-lawan politiknya, atau orang-orang yang menempatkan dirinya sebagai buzzers penyerang apapun Tindakan atau aksi yang dilakukan oleh Gubernur DKI. Baik dan buruksemua diserang, komentar netizen yang mendukung Anies.
“Anies memuji Allah SWT kok malah dibully? Yang aneh, pem-bully Gubernur Anies dalam pernyataan bersyukur kepada Allah swt adalah orang-orang non-Muslim,” catat netizen.
Bagi pendukung Anies, pernyataan itu mencerminkan kerendahan hati ANies. Tidak arogan, dan tidak main klaim bahwa air cepat kering di Jakarta itu adalah karena kinerja beliau, tetapi karena pertolongan Allah.
Netizen mencatat kicauan Ferdinand Hutahaean, mantan kader Demokrat yang kini sudah keluar. Pernyataan Ferdinand dinilai sudah lebih dari sekadar kritik terhadap Anies. Ferdinand dianggap telah menyinggung prinsip Islam. Ini serius.
Kicauan pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean dinilai terus menyiratkan perpecahan berbau SARA oleh aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga.
Sebelumnya, Andi Sinulingga mempermasalahkan kicauan Ferdinand Hutahaean yang menyebut Anies tidak pantas untuk bermimpi menjadi presiden RI dan lebih pantas jadi presiden di Yaman.
Kali ini kicauan Ferdinand soal Anies dinilai kembali kebablasan. Bahkan bagi Andi Sinulingga, kicauan mantan kader Demokrat yang kini jadi pendukung pemerintah itu dianggap telah menyinggung agama Islam, catat netizen.
Adapun kicauan Ferdinand yang dipermasalahkan kali ini berbunyi, “Atas izin Allah juga banjir itu terjadi. Makanya lu ga usah kerja, semua sudah diatur oleh Allah”.
Pernyataan itu mengomentari sebuah berita berjudul “Anies: Atas Izin Allah Banjir 99,9% Surut pada Minggu, Hari Ini 100% Surut”.
Bagi Andi Sinulingga, pernyataan Ferdinand sudah masuk dalam kategori penghinaan atas nila-nilai keagaamaan. Bahkan bisa juga disebut intoleran atas penggunaan kara-kata insyaAllah.
“Di mana kedudukan kata-kata itu tinggi di dalam Islam,” ujarnya Andi, Selasa (23/2).
Kepada Ferdinand, Andi Sinulingga menjelaskan bahwa orang Islam harus bicara Insya Allah untuk menundukkan kesombongan diri. Kata ini diwajibkan dalam Islam agar manusia tidak kemudian menjadi takabur.
“Kenapa ditafsirkan yang aneh-aneh sekehendak diri anda bung? Anda kan katanya toleran pada agama lain? Sehat bung?” tutur Andi.
“Lu bukan lagi mengkritik Anies, tapi sudah masuk menyinggung pada hal-hal yang prinsip di dalam Islam,” tutup Andi Sinulingga.
“Ini negeri aneh, wong mengagungkan kebesaran dan memuji Allah SWT, kok malah dibully dan dikata-katain. Yang lebih aneh lagi yang bully non muslim, tulis Naniek S Deyang, penulis itu.
“Coba kalau gini gimana kita mau bersatu, wong memuji Allah yang kita yakini membuat mati-hidup kita dan dunia seisinya, kok malah dibully. Opo gak edyan manusia2 ini?,” tutup Naniek. (DJP)
Discussion about this post