Daily News|Jakarta – Rupiah tetap tertekan meski BI sdh menggelontorkan dana hampir Rp 300T utk membeli SBN (Surat Utang Negara) yg diterbitkan Menteri Keuangan dan utk pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM ) rupiah maupun GWM dolar, toh rupiah tetap anjlok.
Demikian mantan Menkeu Fuad Bawazir menulis di media sosial.
“Masih untung the Fed menurunkan signifikan suku bunga dolarnya. Ada pelonggaran dolar. Kalau tidak mungkin rupiah sudah jatuh ambruk melebihi saat Krismon 1997/98. Kawan saya menjual dolarnya laku Rp16.370,- sementara Bank Mandiri pada pukul 15:20 menjual USD Rp16.700,” kata Fuad.
Jadi Sementara ini baiknya pemerintah fokus menangani Virus Corona dg BI tetap mengikuti dan mengisi pasar SBN yg ditinggalkan investor asing. Satu dan lain hal agar Kas Negara tidak kosong dan APBN tetap jalan.
Program stimulus yg jelas harus segera diluncurkan utk menolong rakyat yg sedang kebingungan dan sebagian bahkan ketakutan tidak bisa membiayai kebutuhan sehari hari hidupnya atau kelaparan. Jauhkan motip politik persaingan termasuk persaingan dengan Pemda, apalagi kalau ada yang cari keuntungan pribadi, tulis Fuad.
Sementara itu, media menyiarkan nilai tukar rupiah hari ini kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah hari ini berada di atas level Rp 16.000, bahkan mendekati posisi terburuk pada krisis 1998.
Pada Juni 1998, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada titik terendahnya di level Rp 16.950.
Mengutip data Financial Times, Jumat (20/3), nilai tukar rupiah hari ini pada pukul 9.13 WIB bergerak tertekan di Rp 15.950,00 terhadap dolar AS atau melemah 50,00 poin (0,31 persen). Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) berada di posisi Rp 15.712 per tanggal 19 Maret.
Sementara itu, dalam transaksi konvensional di perbankan tanah air, sudah ada yang menjual dolar AS di posisi Rp 16.550. Berikut daftar nilai tukar rupiah hari ini terhadap dolar: Bank Mandiri: kurs jual Rp 16.500; BCA: kurs jual di Rp 16.550; BNI: kurs jual di Rp 16.450; BRI: kurs jual di Rp 16.335; Panin: kurs jual di Rp 16.530. (DJP)
Discussion about this post