Daily News|Jakarta – Calon Wali Kota Medan nomor urut 01, Akhyar Nasution menyatakan menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja karena dianggap merugikan kaum buruh.
Hal itu diungkapkan Akhyar kala mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC K-SPSI) Kota Medan di Posko Tim Pemenangan AMAN Jalan Sudirman Medan, Senin (2/10).
“Sebenarnya pada September 2020 lalu sudah saya tandatangani penolakan pengesahan UU Omnibus Law,” kata Akhyar.
Akhyar yang berpasangan dengan Salman Alfarisi menyampaikan, persaingan Pilkada Medan ini sangat ketat. Tetapi dengan dukungan buruh K-SPSI Kota Medan dianggap oleh dirinya sebagai penyemangat.
“Bagi kami, kemenangan Akhyar-Salman ini adalah representatif masyarakat. Akhyar bukan tidak bisa cari tokeh [pengusaha], tapi tidak mau mencari tokeh,” katanya.
“Karena prinsipnya kalau Akhyar dapat tokeh, nanti kepemimpinan Wali Kota bisa diotak-atik oleh tokeh,” lanjutnya.
Akhyar juga berpesan kepada para buruh Kota Medan untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020 mendatang. Ia mengajak para buruh untuk menggunakan waktu ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memilih dirinya.
“Karena kita butuh kemenangan telak, bila kemenangan tipis. Ia kalau wasitnya jujur, bila tidak jujur, maka sangat mudah di-sliding,” kata Akhyar.
“Ayo kita ke TPS, ajak istri atau suami, anak dan tetangga serta kerabat untuk memilih Akhyar-Salman nomor 1. Jika nanti menang, maka kemenangan Akhyar-Salman adalah kemenangan rakyat Kota Medan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPC K SPSI Kota Medan, Opung Sihotang menyampaikan para buruh yang tergabung dalam K-SPSI Kota Medan wajib memenangkan Akhyar-Salman menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan.
“Dukungan yang kami berikan ini berkaitan dengan pengalaman kerja Pak Akhyar di Pemerintahan Kota Medan, yang selalu mengapresiasi program kerja untuk para buruh,” ungkapnya.
“Kita memahami, bahwa UU Omnibus Law yang baru disahkan, tidak banyak menguntungkan buruh. Jadi, harapan kita saat ini ada pada kebijakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang kita dukung,” tegasnya.
Ada dua pasangan calon yang bertarung di Pilkada Medan. Paslon nomor urut 01, Akhyar Nasution – Salman Alfarisi hanya diusung Partai Demokrat dan PKS.
Mereka akan melawan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman. Pasangan nomor urut 02 itu diusung 8 partai politik antara lain PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PPP, PAN, Hanura, (DJP)
Discussion about this post